Kisah Para Gubernur Bawa Tanah Leluhur dan Bersejarah Untuk IKN
Jakarta, DUTA TV – Sejumlah gubernur tiba di Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menghadiri kegiatan di titik nol ibu kota negara (IKN) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Minggu (13/2/22).
Presiden Jokowi meminta agar para gubernur membawa air dan tanah dari daerah masing-masing untuk kemudian disatukan dalam Kendi Nusantara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membawa tanah dari ‘puser bumi’ ke Kalimantan. Ganjar menerangkan air dan tanah itu diambil dari sejumlah gunung yang diyakini menjadi puser bumi atau pusatnya dunia. Tapi dia tidak menyebut daerah tempat dia mengambil air dan tanah tersebut.
Pemprov Banten membawa tanah Wiwitan Baduy dan tanah di Keraton Surosowan untuk dibawa ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Kendi berisi air dari kawasan Tirtayasa daerah yang dibangun Sultan Ageng Tirtayasa juga turut dibawa. Tanah dari Baduy dan Surosowan dibawa dengan tembikar.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan air yang akan dibawanya diambil dari dua sumber, yaitu dari mata air sumur rumah pengasingan Presiden ke-1 RI Ir Sukarno dan dari air Danau Dendam Tak Sudah. Sedangkan tanah diambil dari tanah Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu yang semuanya menjadi simbol kemakmuran dari Provinsi Bengkulu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara (Jakut), untuk IKN Nusantara. Anies meyakini tanah dari Kampung Akuarium menjadi harapan baru bagi kebahagiaan dan kemajuan bagi seluruh rakyat.
Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) mengambil air suci Sangia Nibandera di Kerajaan Mekongga Kolaka dan tanah dari Keraton Kesultanan Buton untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Tanah dan air tersebut sudah dikirim untuk dikumpulkan bersama daerah lain.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membawa air dan tanah peninggalan Kerajaan Majapahit. Ia pun melakukan prosesi pengambilan air dan tanah dengan upacara ‘Mendhet Tirto lan Siti’ di Kawasan Sumur Upas Candi Kedaton, Trowulan, Mojokerto, Jatim, Sabtu (12/3). Tempat ini merupakan pusat sistem pengairan di masa Kerajaan Majapahit.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengaku sudah membawa tanah dan air dari 27 kabupaten dan kota di wilayah yang dipimpinnya ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ridwan menuturkan bahwa tanah dan air yang dibawanya ini bukan sembarangan dan mengandung sejarah dan kaya makna.(dtk)