Kilau Mata Biru ABG Suku Buton dan Muna

Jakarta, DUTA TV — Foto-foto ABG bermata biru di akun Instagram @geo.rock888 menjadi viral di media sosial. Mereka para anak baru gede alias ABG dari Suku Muna dan Suku Buton.

Akun tersebut mengunggah sejumlah foto pemuda dan anak-anak bermata biru. Dari keterangan lokasi yang diberikan di foto-foto itu, pemilik akun @geo.rock888, Korchnoi Pasaribu, menuliskan lokasi pemotretan ada di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Di antara foto-foto itu, adalah foto yang diunggah pada 17 September yang mendapatkan perhatian paling tinggi. Hingga saat ini, foto tersebut mendapatkan tanda like 9.500-an.

Foto itu menempatkan pemuda dan anak-anak bernama Sawal, Fardan, dan Dita dalam satu frame. Sawal memiliki mata hitam dan biru, Fardan memiliki mata biru-biru, sedangkan Ditra bermata biru dan hitam.

Fardan dan Dita (foto:Korchnoi Pasaribu)

“Mereka sudah cukup terkenal, banyak foto mereka di media, namun belum ada yang menjadikan mereka dalam satu frame. Saya sudah berharap bisa memotret mereka sejak 2019 atau setahun lalu dan akhirnya terwujud,” kata Korchnoi.

Korchoi, yang menjadikan fotografi merupakan hobinya, tak menyangka foto ABG dari Pulau Buton dan Pulau Muna yang diunggah itu menjadi viral. Istimewanya lagi, respons netizen yang membuat follower-nya berlipat ganda terjadi pas hari ulang tahunnya yang ke-39 pada 5 Oktober. Media asing juga memberitakan soal foto-foto tersebut.

Sindrom Waardenburg

Dalam unggahan foto di Instagram itu, Korchnoi menyebut mata biru Sawal, Fardan, dan Ditra disebabkan oleh kelainan genetik langka yang disebut Sindrom Waardenburg.

Sawal (foto:Korchnoi Pasaribu)

Dari beberapa sumber menyebut Sindrom Waardenburg yang membuat mata biru itu merupakan kelainan kongenital. Artinya, kelainan hadir sejak lahir. Obatnya belum ada, namun kondisi itu bisa dikelola.

Sindrom Waardenburg tidak menular, tidak dapat diobati dengan obat-obatan, dan tidak disebabkan oleh gaya hidup atau faktor perkembangan.(dtk)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *