Kewalahan Tangani 1.500 ABK, FKPI Banjar Dukung PLDPI Kalsel

Kabupaten Banjar, DUTA TVForum Komunikasi Pendidikan Inklusi (FKPI) kabupaten Banjar, mengungkapkan banyaknya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di kabupaten Banjar yang tidak tercover secara maksimal di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi di daerah itu. pasalnya, dari total 1.500 ABK yang terdata mengenyam pendidikan di tingkat TK, SD, SNP, SMA dan SMK di kabupaten Banjar, mereka hanya ditangani 120 guru pendamping khusus.

Keterbatasan itu membuat pendidikan inklusi yang diberikan di sekolah tentu tidak berjalan sesuai harapan. Jumlah itu belum ditambah dengan para ABK yang mengikuti pendidikan di madrasah yang berada di bawah Kementrian Agama.

Ketua FKPI kabupaten Banjar mengaku sangat terbantu dengan hadirnya UPT PLDPI yang memang dalam dua tahun ini sudah menyasar para ABK yang berada di daerah mereka. Hal itu diungkapkan dalam kegiatan penyebaran dan sosialisasi deseminasi informasi dan komunikatif pendidikan yang digelar UPT PLDPI Kalsel di SDN Keraton 4 Martapura.

“Alhamdulillah bantuan luar biasa dengan PLDPI, terutama sosialiasi diharapkan semua peserta bisa memahami dan melaksanakan penanganan ABK di sekolah masing-masing sangat perlu. Yang pertama untuk penanganannya di kabupaten Banjar kita ada 120 guru sedangkan pelaksana lebih dari itu 450 tidak semua sekolah bisa ditangani. Kedepannya kami mengharapkan ada kerjasama dan bisa kami gunakan untuk konsultasi dan penanganan ABK,” kata Isnu Wahyono, ketua FKPI kabupaten Banjar.

Isnu Wahyono, ketua FKPI kabupaten Banjar
Isnu Wahyono, ketua FKPI kabupaten Banjar

Saat ini PLDPI Kalsel sendiri telah melakukan kerjasama dengan lima kabupaten kota di Kalsel, yakni Banjarmasin, Batola, Banjarbaru kabupaten Banjar dan Tanah Laut dalam hal penanganan secara langsung ABK yang berada di 5 daerah itu. Sementara daerah lain yang jangkauannya cukup jauh, masih dilakukan upaya dan solusi agar para ABK tetap mendapat pelayanan yang sama oleh pemerintah.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *