Jelang PTM Di Kalsel, Polda Gelar FGD Dalam Penanggulangan COVID-19

Banjarmasin, DUTA TV — Dalam rangka mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi COVID-19, Polda Kalsel melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Peran Stake Holder dalam penanggulangan COVID-19 menjelang PTM di sekolah pada masa pandemi COVID-19 di wilayah Provinsi Kalsel.

Pada kegiatan ini dihadiri langsung oleh Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, dan narasumber Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Prov. Kalsel, Muhammad Yusuf Effendi, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalsel, Muhammad Muslim serta Ahli Epidemiologi, IBG Dharma Putra.

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mencari sebuah pemikiran agar dunia pendidikan di Kalsel cepat bisa bergerak seiring dengan koridor pembatasan yang dilakukan karena pandemi COVID-19.

“Oleh karenanya, hasil dari FGD ini dapat menghasilkan masukan kepada satgas COVID-19 untuk pengambilan kebijakan lebih lanjut soal PTM, serta pengayaan indikator checking sebelum dilaksanakan PTM di Kalsel,” ucapnya, Banjarmasin, Selasa (13/4/2021).

Selain itu, Kapolda Kalsel, Rikwanto juga menambahkan dalam PTM yang nantinya akan dilaksanakan mungkin saja bisa dijalankan, karena untuk zonasi yang sekarang masih bisa dilakukan.

“Namun sebelum menggelar kita tetap harus mengkaji FGD ini lebih dalam untuk mendapatkan masukan yang signifikan untuk menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel, Muhammad Yusuf Effendi selaku narasumber pada FGD mengungkapkan hasil yang didapat pada dialog kali ini bahwa dari Kab/Kota sangat berharap PTM dapat dimulai.

“Akan tetapi untuk pelaksanaan PTM sendiri harus menjalankan persyaratan dan ketentuan yang telah berlaku,” katanya.

Yusuf juga menambahkan untuk syarat tersebut antara lain mengisi aplikasi dari Kemendikbud, zonasi di tempat sekolah itu berada, vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik harus 100%, serta jumlah peserta maksimal 50% dan juga nantinya akan ada simulasi untuk sekolah SMA, SMK dan SLB yang telah ditunjuk menjadi ploting di satuan pendidikan.

“Untuk guru dan tenaga pendidik yang belum melaksanakan vaksinasi sebelumnya kita telah mengajukan kepada Dinas Kesehatan tapi juga tegantung ketersediaan vaksin, serta pelaksanaan vaksinasi ini dilaksanakan di Kabupaten/Kota masing-masing. Jaei kita harap Dinas Kesehatan bisa mengatur untuk optimalisasi seluruh tenaga pendidik yang belum melaksanakan vaksinasi,” tuturnya.

Bahkan ada informasi yang berkembang, bahwa ada rencana menggelar vaksinasi untuk peserta didik yang telah sesuai dengan minimal umur.

“Karena akan lebih baik lagi jika guru serta peserta didik telah divaksin,” pungkasnya. MC Kalsel/usu.

Redaksi

Editor & Uploader

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *