Inggris Krisis BBM ? WNI di Inggris : Di Sini Semua Normal

Jakarta, DUTA TV Salah satu warga negara Indonesia (WNI) di Inggris, Muhammad Fahmi Ardi, mengaku bingung negara itu disebut mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM).

Sejumlah media di Inggris, Amerika Serikat, termasuk di Indonesia memberitakan soal krisis BBM beberapa hari terakhir. Penyebabnya disebut-sebut karena kebijakan Pemerintah Inggris hengkang dari Uni Eropa atau dikenal Britania Exit (Brexit) hingga aksi panik beli (panic buying) oleh masyarakat.

Fahmi yang sudah tinggal lebih dari lima tahun tinggal di London tak melihat tanda-tanda nyata krisis BBM di negara itu. Ia nyaris tidak melihat antrean kendaraan di sejumlah SPBU akibat suplai BBM tersendat, apalagi gelagat panic buying dari masyarakat di Inggris.

“Kehidupan sehari-hari berjalan seperti normal saja. Saya juga bingung jika ada pemberitaan soal krisis BBM. Saya rasa seperti terlalu dibesar-besarkan,” ujar Fahmi.

Dalam beberapa hari terakhir, ia hanya sesekali melihat antrean kendaraan di SPBU.

“Mungkin saya lihat di perjalanan ada antrean SPBU di sana (Cornwall). Tapi itu juga antreannya tidak begitu panjang. Tidak terlihat mencolok kalau memang antrean itu karena krisis BBM,” tutur Fahmi.

Sementara terkait panic buying, ia mengaku belum menjumpai aksi borong barang-barang oleh warga di sejumlah perbelanjaan atau minimarket.

“Beda jika dibandingkan dengan awal-awal lockdown di sini, benar-benar terlihat ada panic buying oleh para warga. Sekarang biasa-biasa saja setiap kali saya belanja,” ungkapnya.

Berbeda dengan ketika Brexit, diskusi dan perdebatan kerap ia dapati di antara para warga Inggris.

“Saya juga lihat berita-berita di sini soal suplai BBM sempat tersendat. Tapi berita-beritanya biasa saja. Tidak jadi kehebohan di sini,” tutur Fahmi.

“Warga di sini tentu punya mobil, tapi biasanya digunakan hanya untuk perjalanan jauh misalnya ketika liburan. Untuk bekerja, di sini juga sudah terbiasa menumpang transportasi publik. Layanan itu juga sejauh ini lancar-lancar saja di sini (London),” ungkap Fahmi.

Mayoritas warga di Inggris juga sudah terbiasa bersepeda dalam aktivitas keseharian mereka. Beda halnya dengan di Indonesia, banyak warga masih mengandalkan kendaraan roda dua yang membutuhkan BBM.(cnni)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *