Pengurus IDI Cabang Banjarmasin Dilantik, Komitmen Junjung Tinggi Kode Etik

Banjarmasin, DUTA TV — Pembacaan sumpah janji ini menandai secara resmi dilantiknya kepengurusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banjarmasin periode 2024-2027, Minggu siang (04/08).

Dalam acara pelantikan ini, turut dilakukan penandatanganan berkas acara pelantikan hingga penyerahan kunci sekretariat. Selain itu dilakukan pengalungan gordon secara simbolis kepada Ketua IDI Kota Banjarmasin, oleh Wakil Ketua II IDI wilayah Kalimantan Selatan, dr. Fakhruddin Noor.

Sementara itu ditemui usai acara, Ketua IDI Cabang Banjarmasin dr Prategrini P Sucifaalinda menegaskan dirinya bersama pengurus IDI lainnya akan berkomitmen menjalankan tugas sesuai dengan kode etik. Terlebih, IDI Cabang Banjarmasin memiliki paling banyak anggota dari 12 kabupaten kota lainnya, yakni mencapai 1.100 lebih anggota.

“Seperti yang jadi tagline kita satu IDI terus maju, kita berharap bisa bersatu padu, juga berharap lebih solid lagi, karena IDI tidak bisa berdiri sendiri, kita tentunya sebagai organisasi profesi yang saat banyak mendapat sorotan karena etika profesi kedokteran, bagaimanapun kita melakukan pekerjaan itu tetap menjunjung tinggi etik, kita sangat berhati hati, kita sudah melakukan sesuai SOP, ” kata dr Prategrini Purwendahsricahyaprihatin Sucifaalinda, M.M.

Dukungan terhadap IDI Cabang Banjarmasin pun mengalir dari IDI Wilayah Kalsel hingga Majelis Kode Etik Kedokteran.

Harapan untuk bekerja lebih agresif denganĀ  tetap memenuhi standar operasional prosedur pun disampaikan untuk kepengurusan baru.

“IDI Banjarmasin ini adalah cabang terbesar dan terbanyak, anggotanya ada sekitar seribu lebih, dibanding di kabupaten kota lain yang hanya seratusan, saya sangat bersyukur dan bangga hari ini bisa dilakukan pelantikan, agar kedepannya lebih agresif lagi, kedepannya problematik ini semakin banyak dan komplek, ” ucap dr. Fakhruddin Noor.

“Kita sangat menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, untuk kode etik teman teman dokter itu harus menjaga, pada setiap kesempatan baik itu seminar dan webinar kami sampaikan terkait etik, kita saat ini profesi kedokteran benar benar sangat disoroti, kita juga sebagai mkek ingin menyoroti masyarakat, agar nantinya kalau ada kasus tidak langsung ke kepolisian, tapi bisa lapor ke mkek, kita harus pastikan apakah hal ini memang melakukan pelanggaran etika, kalau menang melanggar kita bisa serahkan kasusnya ke ranah hukum, ” tutur Dr dr. Mohammad Syarif Hidayat, Sp. B, FICS, Ketua MKEK.

Acara pelantikan ini juga dikolaborasikan dengan rapat kerja pengurus. Beberapa pesan disampaikan kepada pengurus terpilih, salah satunya dokter dituntut untuk mematangkan kemampuannya termasuk untuk kasus emergency.

Reporter : Nina Megasari

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *