Hujan Lebat Masih Jadi Tren Akibat Bibit Siklon Tropis

Jakarta, DUTA TV Dalam seminggu ke depan, cuaca ekstrem, baik itu hujan lebat atau angin kencang, masih mengancam banyak daerah imbas berbagai fenomena atmosfer, termasuk bibit siklon tropis.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama periode puncak musim hujan, yaitu di Januari dan Februari.

“Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung,” demikian keterangan dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 16–22 Januari dari BMKG.

“Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua,” lanjut keterangan tersebut.

BMKG mengungkap sejumlah pemicu utama pertumbuhan awan hujan di berbagai daerah.

Pertama, fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif pada kuadran 3 (Samudera Hindia) yang menunjukkan kondisi yang cukup signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Kedua, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, NTT bagian Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua dalam sepekan ke depan.

Ketiga, gelombang atmosfer Kelvin yang aktif di sebagian Jawa, Bali, NTB, dan Kalimantan Utara hingga sepekan ke depan.

Keempat, Bibit Siklon Tropis 98S yang masih berada di Samudra Hindia barat daya Sumatra. Fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudra Hindia barat Sumatra, sebelah utara dan selatan bibit siklon tropis.

Kelima, Bibit Siklon Tropis 99S yang posisinya masih berada di Baines, Australia Utara. Fenomena ini membentuk daerah konvergensi memanjang dari Laut Flores dan Laut Timor hingga Australia bagian utara.(cnni)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *