Dukung Penurunan Emisi Gas Karbon, PLN Go Live Electric Vehicle For Billing Management

Banjarbaru, DUTA TV — PT PLN (persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah go live electric vehicle untuk petugas billing management.

Kegiatan yang diresmikan langsung oleh General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin dan Vice President Perencanaan dan Pengembangan Usaha PLN Tarakan Roni Karua pada Jumat (27/10/2023) setelah pelaksanaan upacara hari listrik nasional ke-78 di Banjarbaru.

Dalam sambutannya Roni Karua mengatakan emisi gas karbon adalah masalah bersama dan harus diselesaikan bersama-sama.

“Kami sepaham dan sepakat dengan semangat pln uid kalselteng bahwa transformasi energi menuju net zero emission (nze) 2060 bisa dilakukan dengan mengganti kendaraan konvensional ke kendaraan berbasis baterai (klbb). Jadi kami sangat mengapresiasi dan terima kasih atas kepercayaan terhadap pln tarakan untuk melaksanakan proyek ini” kata roni.

Roni juga menegaskan, pln tarakan memiliki beberapa program lain seperti menyediakan kendaraan listrik baik motor atau mobil untuk operasional serta menjadi mitra PLN untuk pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), yang kesemuanya adalah untuk mendukung program green.

Sementara itu, General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin mengatakan bahwa sinergitas program electric vehicle for billing management ini menjadi langkah penting menuju masa depan yang lebih hijau dan ramah lingkungan sesuai konsep green environment pemerintah.

“Hari ini PLN sedikan 265 motor listrik untuk petugas billing management saat bertugas, kedepan pasti akan kita tambahkan lagi. Harapannya ini akan menjadi triger kepada masyarakat, sebab banyak keunggulan dari klbb ini,” ujar Joharifin, General Manager PLN UID Kalselteng.

Tahun ini PLN mengusung tema accelerating renewable energy, we’re the new energy. Oleh karena itu PLN telah meluncurkan berbagai program menuju net zero emission 2060 bisa tercapai ” sambung joharifin.“untuk menempuh jarak 50 kilometer, motor listrik memerlukan 1,2 kilowatt hour (KWH) dan motor konvensional 1 liter. Jika tarif listrik non subsidi adalah rp1.699 per KWH maka biaya yang keluar hanya Rp2.038 dan kendaraan konvensional harus menghabiskan sekitar rp10 ribu dengan harga bbm subsidi. Jadi ini jelas jauh lebih menguntungkan sekali,”

Dengan berbagai keunggulan yang diberikan seperti tanpa polusi dan hemat biaya serta dapat menurunkan emisi gas karbon kendaraan listrik dinilai menjadi pilihan yang tepat disaat kondisi alam yang sudah mengalami pemanasan global seperti sekarang.

Tim Liputan

Saksikan terus program-program unggulan Duta Televisi live di sini

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *