Bill Gates Buat Pengakuan, Tak Bisa Tandingi Android

Co-Founder Microsoft, Bill Gates mengungkapkan kesalahan terbesar perusahan ialah tidak bisa menandingi dominasi sistem operasi Android. Hal itu ia sampaikan dalam sesi wawancara bersama perusahaan ventura Village Global pada Kamis, 20 Juni lalu.

“Jadi kesalahan besar yang pernah ada adalah kesalahan manajemen yang saya lakukan menyebabkan Microsoft tidak seperti Android. Artinya, Android adalah sistem operasi standar non-Apple,” kata Gates.

“Saat itu ada ruang untuk satu sistem operasi non-Apple yang nilainya mencapai US$400 miliar,” lanjut dia.

Google mengakuisisi Android tahun 2005 senilai US$50 juta. Mantan CEO Google Eric Schmidt mengakui bahwa fokus awal Google saat itu ialah mengalahkan upaya Microsoft untuk perangkat Windows Mobile.

Usai pengakuan Gates itu, banyak kalangan berasumsi bahwa peluang ponsel Microsoft yang terlewat adalah kesalahan pada era Steve Ballmer yang pernah menjabat sebagai CEO Microsoft periode 2000-2014.

Ballmer sempat menertawakan Apple dan menyebut iPhone sebagai ponsel paling mahal di dunia dan tidak menarik bagi pelanggan bisnis karena tidak memiliki “keyboard” alias ponsel layar sentuh.

Gates kembali mengakui bahwa tindakan Ballmer merupakan kesalahan awal ponsel Microsoft. Perusahaan menghabiskan waktu berbulan-bulan berdebat secara internal membahas apakah Microsoft harus membatalkan upaya Windows Mobile-nya.

Oleh sebab itu, Microsoft mengadakan pertemuan darurat pada Desember 2008 untuk membatalkan serta mengatur ulang Windows Mobile menjadi Windows Phone.

Pria 63 tahun itu mengundurkan diri sebagai CEO Microsoft tahun 2000 dan mengambil peran sebagai Kepala Arsitek Perangkat Lunak. Delapan tahun berselang, ia kembali menjadi CEO Microsoft sampai akhirnya digantikan oleh Satya Nadella pada 2014 lalu.

“Sungguh menakjubkan bagi saya bahwa telah melakukan kesalahan terbesar sepanjang masa […] Aset kami yang lain seperti Windows dan Office masih sangat kuat,” ucap Gates, seperti dikutip The Verge.

Dilansir Phone Arena, Windows Phone pertama kali diluncurkan pada Januari 2010 untuk menggantikan Windows Mobile dan digunakan untuk memberi kekuatan pada jajaran ponsel pintar Nokia Lumia.

Kendati demikian, vendor gagal untuk menyematkan sistem operasi milik Microsoft untuk mendukung ponsel Windows Phone. Banyak pelanggan yang menilai bahwa mereka harus tetap menggunakan iOS atau Android guna menjaga aplikasi yang ada di ponsel mereka.

Tahun 2013, Microsoft akhirnya membeli perangkat keras dan layanan Nokia senilai lebih dari US$7 miliar. Hal ini membuat perusahaan merilis perangkat Lumia sendiri namun penjualan tetap memburuk.

 

https://www.cnnindonesia.com/teknologi

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *