Batuk Parau Gejala Khas Omicron pada Anak
Jakarta, DUTA TV — Covid-19 varian Omicron pada anak mempunyai gejala khas dibandingkan varian lainnya. Menurut para ahli dan peneliti, gejala khas Omicron pada anak adalah croup atau batuk parau.
Croup adalah infeksi napas atas yang menghalangi pernapasan sehingga memiliki suara batuk parau yang khas.
“Kami melihat lebih banyak pasien dengan batuk parau dan lebih banyak pasien yang dites positif Covid, yang merupakan sesuatu yang tidak kami amati selama fase awal lonjakan sebelumnya,” kata dokter spesialis anak Ashley Keilman.
Biasanya, batuk parau disebabkan oleh virus pernapasan parainfluenza. Hal ini terjadi saat saluran udara bagian atas meradang sehingga sulit bernapas. Kebanyakan kondisi ini terjadi pada anak-anak karena saluran napas yang kecil dibandingkan pada orang dewasa.
Peradangan di kotak suara, tenggorokan, dan saluran bronkial ini membuat anak mengalami batuk khas yang keras, mirip seperti anjing laut yang menggonggong. Saat bernapas, anak juga bisa mengeluarkan siulan bernada tinggi atau stridor.
Dalam beberapa kasus, gejala ini bisa hilang setelah lima hari. Namun, sebagian lain bisa membutuhkan perawatan medis.
Studi pracetak yang dilakukan Keilman menunjukkan anak-anak yang mengalami batuk parau 48,2 persen lebih mungkin positif Covid-19 dibandingkan dengan 2,8 persen pada saat varian Delta lalu.
Batuk parau yang parah dapat menyebabkan anak dirawat di ICU.
Studi lainnya juga menemukan bahwa 2,4 persen anak-anak berusia 13 tahun ke bawah yang dirawat di rumah sakit di salah satu daerah Afrika Selatan karena Covid-19 Omicron juga memiliki diagnosis croup.(cnni)