Bangga, Sungai Andai Hasilkan Aksesoris Sasirangan

DUTA TV BANJARMASIN – Keberadaan kain khas banua, sasirangan terus berkembang. Selain dibuat menjadi berbagai jenis fashion, kain sasirangan juga bisa dijadikan aksesoris serta pernak pernik yang menarik.

Nana, pemilik Rumah Kerajinan Sasirangan De Lamiz di kawasan Sungai Andai, Banjarmasin, menyulap kain tradisional ini hingga tampil modern dan diminati masyarakat. Kerajianan yang telah dihasilkannya berupa tas, dompet serta tempat pensil.

Di rumah Nana terlihat banyak sekali kain sasirangan dengan berbagai motif, baik berwarna cerah maupun warna soft.

Memiliki 5 pekerja, pembuatan kerajinan ini dilakukan setiap hari, dari pukul 9 pagi hingga 9 malam.

Sebelum pada tahap penjahitan, terlebih dahulu dibuat pola pada kain pelapis berjenis M-70, lalu dipotong dan setrika agar pola dan kain sasirangan tersebut menyatu. Selanjutnya baru  dijahit sesuai desain yang telah ditentukan.

Pengrajin di Rumah Kerajinan Sasirangan De Lamiz

Setelah selesai, ditambahkan ornamen hiasan pada bagian depan tas agar terlihat makin indah. Tak ketinggalan label De Lamiz disematkan pada bagian sisi atas aksesoris.

Produk yang diberi nama De Lamiz ini baru dikembangkan oleh Nana sekitar 2 tahun lalu. Dan dalam sehati ia mampu memproduksi 3 hingga puluhan barang, tergandung tingkat kesulitan pembuatan.

“Kalau usaha ini saya buat sejak mengikuti pelatihan, tahun 2018. Dari situ saya tergerak untuk membuat  ini apalagi saya sebelumnya hanya menjahit ya. Dibilang susah sih ya nggak juga. Seharinya bisa 3 sampai puluhan,”ujar Nana.

Barang – barang hasil buatan Nana tidak hanya dipasarkan di Banjarmasin. Beberapa waktu lalu sejumlah barang sempat dikirim ke wilayah Bali dan juga Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Selain datang langsung di Jalan Padat Karya, Sungai Andai, konsumen juga bisa melihat hasil kerajinan Nana melalui instagram @lamiz_modes.

 

Reporter : Nina Megasari – Fadli Riski

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *