Pelaihari Rawan Banjir Akibat Minimnya Lahan Resapan Air

DUTA TV TANAH LAUT – Banjir yang melanda wilayah kota Pelaihari dan sekitarnya sejak hari Sabtu (11/07) pekan lalu, di disebabkan oleh sejumlah faktor.

Hal ini disampaikan oleh Kabid sumber Daya Air Dinas PUPRP Tanah Laut, yang telah melakukan penelitian penyebab banjir di Pelaihari.

Faktor utama musibah banjir di wilayah Tanah Laut diakibatkan oleh kerusakan lingkungan, lantaran berkuranganya penutup lahan atau Cover Land.

Baca juga : Hujan Lebat, Pelaihari Dikepung Banjir

Baca juga : Banjir Pelaihari – Dapur Umum Distribusikan 3000 Nasi Bungkus Untuk Warga

Kondisi hutan yang seharusnya menjadi resapan air, namun saat ini justru beralih fungsi menjadi lahan perkebunan dan eksploitasi pertambangan.

Disisi lain tumbuhnya bangunan pemukiman di bantaran sungai, serta pembuangan sampah ke aliran sungai.

“Lahan kita sudah berkurang, resapan sudah tidak ada, sehingga air hujan yang berintensitas tinggi tidak bisa langsung kesungai yang ada,” terang Mirza Fajrina Kabid sumber daya air dinas PUPRP.

Bencana banjir di Pelaihari juga disinyalir karena Topografi lahan yang rendah di kawasan Sarang Halang, Datu Daim, Matah hingga ke Sawahan.

Diketahui, banjir yang terjadi di kawasan Pelaihari akhir  pekan kemarin dinilai menjadi banjir terparah yang pernah terjadi. Selain merendam jalan utama dan pemukiman warga, banjir juga menyebabkan kerusakan lahan pertanian dan ternak warga.


Reporter : Suhardadi

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *