5 Meninggal Karena DBD, Dinkes Kalsel Belum Tetapkan KLB

DUTA TV BANJARMASIN – Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Kamis (07/02) siang memanggil Dinas Kesehatan  untuk mempertanyakan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini menyerang warga Kalimantan Selatan.

Dari data yang diterima, jumlah warga yang terpapar DBD mencapai 508 orang. Dari 508 orang itu, 5 diantaranya meninggal dunia.

Namun demikian, kondisi itu tidak membuat Dinas Kesehatan  menetapkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Yang dilakukan saat ini adalah terus berupaya mengantisipasi penyebaran virus akibat nyamuk aedes aegypti.

“Sampai Februari 2019, 508 itu tersebar di 13 kabupaten/kota, tertinggi dan terbanyak di Banjarbaru. Kematian ada 5. 3 di Banjarbaru, 1 di Tanah Laut, satunya di Tapin. Belum ditetapkan KLB, kita ada beberapa criteria KLB. Satu, kalau kasus itu berlum pernah muncul. Dua, kalau kejadiannya di bulan yang sama namun berbeda angkanya,”jelas M. Muslim, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan, M. Lutfi Saifuddin mengaku pemanggilan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan Dinas Kesehatan mengatasi trend peningkatan kasus DBD.

“Memang untuk angka DBD saat ini ada trend peningkatan, walaupun untuk angka kematian belummelebihi angka sebelumnya. Tapi karena naik terus,kemungkina bisa berlangsung sampai April, praktis 2 – 3 bulan lagi. Oleh karena itu perlumeningkatkan kewaspadaan,”ujar Lutfi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, jumlah angka DBD tertinggi yang masuk tiga teratas yakni Banjarbaru dengan 110 kasus, Tabalong 78 kasus, dan Hulu Sungai Utara mencapai 44 kasus.

 

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *