400 Hektar Padi dan Benih di Kabupaten Banjar Mati Terendam Banjir

Martapura, DUTA TV Banjir yang merendam sebagian Kabupaten Banjar ikut berdampak ke sektor pertanian. Sekitar 100 hektar tanaman padi dan 12 ribu kilogram lebih benih mati terendam banjir.

Namun, rutinitas banjir tahunan di sekitar bulan Desember hingga Maret di Kabupaten Banjar, juga melahirnya kearifan lokal baru dari petani. Di daerah rawan banjir mengurangi penanaman padi,agar tidak gagal tanam direndam banjir.

Hal itu terungkap dari data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Banjar. Saat banjir tahun 2025, hanya ada 18 hektar lahan pertanian yang mati akibat terendam, dan 12.568 kilogram benih yang sudah ditabur di Kecamatan Sungai Tabuk dan Cinta Puri Darussalam.

Jika dikonversi ke luas tanam benih sekitar 400 hektar, dan angka tersebut hanya 8 persen dari luas tanam, periode Oktober – Maret, karena berdasarkan data luas tanaman pada periode itu mencapai 5 231 hektar yang didominasi kecamatan yang tidak kebanjiran.

Menurut Ramdani Kasi Dampak Perubahan Iklim, dampak banjir terhadap pertanian tahun ini tidak terlalu besar, karena hanya meliputi 12.568 kilogram benih yang disemai, dan 18 hektar padi, serta 118 hektar padi pada tahun 2024, hal itu disebabkan petani menunda tanam hingga periode April – September untuk menghindari banjir.

“Ada 12 ribu lebih benih yang sudah disemai terendam,”katanya.

Bisa dikatakan petani mulai terbiasa dengan bencana banjir tahunan di Kabupaten Banjar, sehingga tidak ingin merugi. Sebagaimana yang diketahui, beberapa tahun lalu petani Kabupaten Banjar di daerah rawan banjir gagal panen lebih 3 kali karena terdampak banjir.

 

Reporter : Tarida Sitompul

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *