147 Kabupaten/Kota Rasakan Kenaikan Harga Beras
Jakarta, DUTA TV — Sebanyak 147 kabupaten/kota di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) RI, harus mengalami kenaikan harga beras pada minggu ketiga Februari 2023. Sementara itu ada 5 daerah dengan potensi kenaikan harga beras paling tinggi di tanah air.
“Sepuluh kabupaten/kota dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi antara lain Ende (NTT), Sumba Tengah (NTT), Probolinggo (Jatim), Malinau (Kaltara), Lombok Timur (NTB),” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS RI, M Habibullah, Senin (20/2).
Sebagai informasi, rapat koordinasi pengendalian inflasi digelar secara rutin setiap Senin dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian, diikuti sejumlah kementerian/lembaga dan kepala daerah secara virtual se-Indonesia.
Selain lima daerah dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi pada pekan ketiga Februari 2023, lima wilayah lainnya juga melengkapi daftar ini antara lain, Garut (Jabar), Barito Timur (Kalteng), Bantaeng (Sulsel), Lombok Tengah (NTB), dan Tapin (Kalsel).
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meramal stok beras sejumlah daerah di Indonesia akan melimpah pada Maret 2023. Perkiraan tersebut dilandaskan pada masapanen raya yang bakal tiba pada akhir Februari ini hingga awal Maret mendatang. Jokowi berharap stok yang melimpah bisa mempengaruhi harga beras di pasaran.
“Mungkin secara nasional di Februari mungkin 1 jutaan (hektar), mungkin nanti di bulan Maret 1,9-an (juta hektar). Kira-kira itu, sehingga kalau produksi dari petani, dari panen ada, artinya stok melimpah,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis, (18/2).
Sementara itu, M Habibullah juga menyampaikan bahwa komoditas bawang merah berpotensi naik di 125 kabupaten/kota, minyak goreng di 118 kabupaten/kota, dan cabai merah di 96 kabupaten/kota.
Secara rata-rata nasional, harga cabai merah di akhir pekan ketiga Februari sebesar Rp40.271. Kemudian cabai rawit Rp54.831, bawang merah Rp36.385, dan minyak goreng Rp17.055.(cnni)