Unjuk Rasa di Gedung DPRD Banjar, KAKI Kalsel ‘Goyang’ Perjanjian Fee PT Baramarta

Martapura, DUTA TV – Dalam orasi singkatnya, Direktur KAKI Kalsel, Ahmad Husaini, menuding keberadaan konsultan dari PT Madani yang menjadi kontraktor PT Baramarta berpotensi merugikan daerah.

Dugaan itu menyusul besarnya fee yang harus digelontorkan, padahal bisa dijadikan sumber pendapatan daerah.

Dengan mengerahkan puluhan anggotanya, KAKI Kalsel ‘menggoyang’ DPRD Banjar sekaligus menuntut agar dibentuk panitia khusus (pansus) guna mengungkap transparansi kerja sama antara PT Madani dengan konsultan yang ditunjuk.

“Ada yang tidak wajar dalam pemberian fee PT MPT,” kata Ahmad Husaini, Direktur KAKI Kalsel.

“Kami juga bingung dengan keberadaan PT MPT,” ujar Lauhul Mahfuz, Ketua Komisi II DPRD Banjar.

Sementara itu, Pj Direktur Utama PT Baramarta, Saidan Fahmi, saat ditanyakan besaran pendapatan dari sistem double rate, menuturkan rata-rata Rp50 ribu per metrik ton sebelum dipotong Rp20 ribu per metrik ton untuk pajak dan denda.

 “Ada beberapa item pendapatan dengan rata-rata Rp50 ribu per m³,” ucap Saidan Fahmi.

Kendati hanya menggelar aksi demo singkat, Husaini sempat menyerahkan surat pernyataan kepada Ketua Komisi II DPRD Banjar yang berjanji akan menyerahkan aspirasi ke pimpinan DPRD Banjar.

Reporter: Tarida Sitompul

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *