Umat Hindu Banjarbaru Gelar Ritual Sambut Tahun Baru Saka 1945
Banjarbaru, DUTA TV — Menyambut perayaan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu 22 Maret, puluhan hingga ratusan Umat Hindu Banjarbaru melakukan sejumlah ritual keagamaan melasti dan mecaru untuk menyucikan diri dan menjaga keharmonisan antara manusia dalam menyambut tahun baru saka 1945.
Momen nyepi tahun ini dimaknai sebagai momentum penguatan moderasi beragama, yang dilakukan dalam menciptakan kerukunan umat beragama.
Dengan perayaan Hari Raya Nyepi yang berdekatan dengan pelaksanaan ibadah puasa bagi umat muslim, penganut agama hindu ikut bertoleransi dan menghargai sesama antar umat muslim yang akan menjalankan ibadah puasa di tahun ini.
Selama catur brata penyepian, ada 4 pantangan bagi umat hindu yang harus dihindari, yaitu dengan tidak menyalakan api atau amati geni yang diartikan dengan mematikan api dalam diri, amati karya tidak bekerja, amati lelungan tidak bepergian. Dan yang terakhir amati lelanguan yakni tidak menghibur diri.
Untuk kegiatan peribadatan tahun ini, diperkirakan jumlah jemaat yang mengikuti ritual lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan banyak yang melksanakan ibadah nyepi dikampung halaman.
“Persiapan yang pertama melaksanakan melasti di Pantai Madani Tanah Bumbu, itu membersihkan segala sesuatu yang kita bawa dari pura ini disucikan disana, termasuk umat yang banyak kemarin berhadir disana pembersihan baik diri sendiri maupun sarana-sarana upacara. Untuk tahun ini pengunjung agak berkurang, mengingat sebagian umat kita ada pulang kampung, mereka merayakan ada di bali, marabahan dan tempat lain. Hari raya nyepi bertetapan dimulainya ibadah puasa bagi umat muslim, makanya kita sama-sama menghargai, tidak saling mengganggu, menghormati. Besok umat hindu sudah mulai melakukan penyepian, lebih banyak intropeksi ke dalam, hal apa yang sudah kita lakukan selama ini yang baik dilanjutkan yang kurang baik kita buang jauh-jauh,” kata I Wayan Suardiasa, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kalimantan Selatan.
Pelaksanaan ritual ini dilakukan setiap tahunnya, kegiatan keagamaan sudah terlaksana selama 10 tahun di Pura Jagatnatha Suryanata Banjarbaru.
Reporter : Jumaidah – Amalia Putri