Tingkatkan Kualitas Perikanan di Kalsel, Dislautkan Gelar Rakor Penyuluh Perikanan

Banjarbaru – Duta TV.com, 153 penyuluh perikanan se-Kalimantan Selatan mengikuti rapat koordinasi atau rakor yang digelar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Jumat (2/5).

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel, Rusdi Hartono, saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi dalam pengembangan Haruan Estate dan juga Shrimp Estate, yaitu konsep budidaya ikan Haruan dan udang berskala besar yang terintegrasi dari hulu hingga hilir dalam satu kawasan.

“Pengembangan ini menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas, mencegah penyakit, dan menjaga kelestarian alam atau ekosistem lingkungan,” Ungkapnya.

Selain itu lanjut Rusdi, saat ini DKP Kalsel juga tengah meningkatkan produksi budidaya ikan gabus atau haruan dan juga kakap krmudian mendorong terwujudnya karbon trading atau perdagangan karbon dengan melakukan rehabilitasi kawasan positif Mangrove.

Guna merealisasikan program tersebut keberadaan penyuluh perikanan sangat penting dan strategis dalam mewujudkan rencana pembangunan kelautan dan perikanan Kalsel yang lebih matang dan terarah sesuai dengan Visi Misi Gubernur Muhidin.

“Kami menghimbau penyuluh dapat mensukseskan kegiatan dan visi misi Gubernur Kalsel, melalui Rakor diharapkan bisa meningkatkan kualitas perikanan di Kalimantan Selatan, melalui berbagai inovasi teknologi baik itu nelayan tangkap atau perikanan budidaya agar lebih berkualitas,” jelasnya.

Dengan rakor ini diharapkan dapat membangun pemahaman yang sama, penyamaan presepsi, serta rumusan program kerja yang lebih terarah, terukur, dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat pesisir dan pelaku usaha perikanan.

Kegiatan ini juga diapresiasi Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalsel H. Jahrian.

Pihaknya sangat mendukung dan mendorong perkembangan perikanan dan kelautan, maupun terhadap budi daya ikan air asin dan air tawar, terutama ikan kakap putih di air tawar.

“Saya menghendaki ada di 13 kabupaten/kota. Kalau kita berhasil, akan jadi satu-satunya yang ada di Kalimantan Selatan,” pungkasnya.

Suhardadi/

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *