Tidak Ada Penyeberangan, Proyek Desa di Pulau Sebuku Terhambat

DUTA TV KOTABARU – Sudah sepekan terakhir penyeberangan lintas Pulau Sebuku-Pulau Laut Timur yang dikelola swasta berhenti beroperasi.

Belum jelas apa sebab penyeberangan yang dikelola perusahaan milik bupati Kotabaru ini dihentikan.

Di sisi lain penyeberangan yang dikelola pemerintah juga belum berjalan karena masih menunggu pengesahan SK tarif oleh bupati.

Dengan tidak adanya penyeberangan yang beroperasi, masyarakat Pulau Sebuku kembali menggunakan kapal taksi untuk menyeberang ke Ibu kota kabupaten maupun membawa pasokan bahan kebutuhan pokok.

Dampak lainnya proyek-proyek desa di Pulau Sebuku terancam terhambat karena tidak bisa mengangkut bahan material.

“Yang diutamakan material pasir kan lewat ferry untuk proyek desa, kalau angkutan barang masyarakat ada kapal, ada juga taksi tiap hari kapal kayu, masyarakat kemarin mintanya kalau bisa pelabuhan ferry yang ada secepatnya diresmikan yang di Sebuku kan sudah selesai”, terang Hanafiah warga pulau sebuku.

Operasional penyeberangan lintas Pulau Sebuku-Pulau Laut Timur sudah tertunda beberapa tahun karena kesiapan pelabuhan.

Padahal sejak 2016 kapal yang melayaninya yakni KMP Bamega Jaya sudah disiapkan, kapal bantuan Kementerian Perhubungan ini sementara difungsikan untuk penyeberangan Kotabaru-Batulicin.

KMP Bamega Jaya

Kini pembangunan pelabuhan untuk penyeberangan lintas Pulau Sebuku-Pulau Laut Timur sudah rampung, namun pengoperasiannya terganjal belum adanya pengesahan SK tarif oleh bupati Kotabaru.

 

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *