Tekan Inflasi, Dislautkan Kalsel Prioritaskan Pengembangan Budidaya Ikan Haruan

Banjarmasin-DutaTV, Guna mendorong produktifitas perikanan tangkap, mendorong produktifitas budidaya hasil kelautan dan mendorong produktifitas budidaya ikan air tawar, serta mendorong rehabilitasi mangrove dan terumbu karang, serta mendorong penjualan carbon di wilayah pesisir dan dalam rangka pengembangan Kalimantan Selatan sebagai gerbang logistik Kalimantan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan Budidaya Ikan Gabus Haruan di Kalimantan Selatan di salah satu hotel di Banjarmasin.

 

FGD ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalsel Nadiyah mewakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono.

 

Dalam FGD ini menghadirkan narasumber dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan.

 

Dalam sambutannya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas mengungkapkan sesuai isi misi gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan yang terdiri dari 33 program prioritas, khusus untuk sektor perikanan pengembangan klaster budidaya ikan gabus Haruan (Haruan Estate).

 

“Secara historis ikan gabus haruan merupakan jenis ikan yang sangat lekat dengan keseharian Masyarakat Banjar, bahkan beberapa jenis masakan rasanya kurang pas kalau tidak ada ikan haruan, sehingga tidak mudah untuk digantikan dengan ikan subtitusi jenis lainnya, hal ini kadang mengakibatkan ikan haruan tetap dibeli oleh Masyarakat meskipun saat harga tinggi, situasi ini dalam beberapa bulan tertentu terutama pada saat hasil tangkapan di alam berkurang menyebabkan naiknya harga dan salah satu pendorong inflasi dari kelompok makanan dan minuman,” ungkapnya.

 

Jenis ikan gabus haruan ini merupakan jenis yang belum terlalau banyak dan masif dibudidayakan hal ini karena beberapa kelemahan dibanding jenis ikan lainnya diantaranya Pertumbuhan lambat Konversi pakan tinggi.

 

Harga jual berfluktuasi pada rentang yang tinggi karena sangat dipengaruhi pasokan dari alam.

 

Disamping untuk keperluan konsumsi, ikan gabus haruan sekarang ini juga sangat diperlukan untuk bahan baku ekstrak albumin sebagai salah satu produk turunannya, yang digunakan sebagai obat dan suplemen, jika hilirisasi produk ini sudah berkembang di Kalimantan Selatan maka tantangannya adalah menyediakan bahan baku yang cukup baik kuantitas, kualitas kontinuitasnya sepanjang tahun.

Melalui FGD ini diharapkan ada masukan dalam rangka penyempurnaan perencanaan untuk mengakselerasi pengembangan ikan gabus haruan di Kalimantan Selatan dalam rangka menjaga pasokan dan mewujudkan visi misi Gubernur Kalimantan Selatan.

 

“Saya harapkan seluruh peserta diskusi yang hadir, dapat memberikan kontribusi yang positif dan mengambil manfaat dari acara ini, sehingga dari hasil pertemuan ini dapat memberikan dampak positif peningkatan kualitas dan kuantitas produksi budidaya perikanan khususnya ikan gabus haruan di Kalimantan Selatan telah dicanangkan sebagai gerbang logistik Kalimantan,” pungkasnya.

Arian/DKP.

 

 

 

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *