Takut Keluar Biaya, Warga Enggan Gunakan Layanan Ortopedi

Banjarmasin, Duta TV — Warga yang mengakses layanan ortopedi baik di rumah sakit milik pemerintah maupun swasta saat ini dinilai masih minim. Kebanyakan warga memilih pengobatan tradisional jika mengalami penyakit tulang dan sendi.
Penyebabnya, lantaran banyak warga mengira layanan ortopedi tidak ditanggung jaminan kesehatan. Padahal, layanan ortopedi sepenuhnya dicover BPJS.
Hal itu terungkap saat sosialisasi Perda tentang penyelenggaraan kesehatan yang dilaksanakan Sekretaris Komisi Satu DPRD Kalsel, Suripno Sumas, kepada ketua RT di Banjarmasin. Para ketua RT yang rata-rata berusia di atas 40 tahun dan rentan mengalami pengapuran tulang dan sendi justru lebih memilih pengobatan alternatif daripada ke rumah sakit.
Menurut dokter spesialis ortopedi, fungsi tulang dan sendi sangat menentukan kualitas hidup seseorang, sehingga penanganannya pun harus dilakukan oleh tenaga profesional.
“Kalau saya sangat apresiasi sama DPRD mengadakan penyuluhan seperti ini. Temanya tak hanya peraturan perundangan tapi kesehatan. Di sini ada ketua RT, ternyata masing-masing ketua RT keluhan di bidang ortopedi sangat banyak. Bahkan istri mereka juga tak tahu apa yang harus dilakukan dan mereka berpikir kalau mau berobat adalah biaya. Di masyarakat paling susah ke dokter, memilih ke tukang urut karena memikirkan biaya. Mereka tak tahu pakai BPJS bisa sudah terbantu. Penyebabnya hormon pada ibu-ibu pasti terjadi pasca menopause. Kalau bapak-bapak banyak, misal pekerjaan beban berlebihan, olahraga berlebihan bisa berdampak pada tulangnya,” kata dr. Priza Razunip, Dokter Spesialis Ortopedi
“Dari pertemuan itu kami berharap masyarakat bisa mengerti bahwa kesehatan salah satunya adalah gejala tentang penyakit tulang karena itu sangat mempengaruhi dan diperlukan sebagai penopang. Maka hari ini mereka menyampaikan beberapa informasi termasuk langkah-langkah. Kalau ada sedikit pengobatan, diberikan obat. Sebaliknya, mereka membuka peluang kalau parah segera datang ke RS siaga. Disana akan dilayani gratis apabila memiliki BPJS yang masih berlaku,” terang Suripno Sumas, Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel.
Dalam sosialisasi ini, masyarakat juga diberikan layanan pemeriksaan tulang dan sendi gratis. Jika diperlukan tindaklanjut, warga dan para ketua RT juga diperbolehkan menyerahkan BPJS-nya untuk didaftarkan pemeriksaan ortopedi di rumah sakit siaga.
Reporter: Evi Dwi Herliyanti