Tak Ada Sinyal Internet, Sekolah Ini Pakai Handy Talky

 

DUTA TV – Kegiatan pembelajaran jarak jauh yang sempat diberlakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di semua daerah di Indonesia selama masa pandemi Covid-19 menciptakan persoalan di daerah-daerah yang tidak terjangkau sinyal televisi dan internet.

SMPN 3 Satap Punik, Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiasati persoalan ini dengan menggunakan radio komunikasi dua arah atau handy talky (HT).

Penggunaan HT ini merupakan ide dari Kepala SMPN 3 Satap Batu Lanteh, Ibrahim. Menurutnya, ide ini terbetik saat terjadi pandemi Covid-19. Dikatakannya, ketika kegiatan belajar tatap muka ditiadakan pada 17 Maret lalu, pihak sekolah harus memutar otak. Sebab, di Dusun Punik, Desa Batu Dulang, tidak terjangkau sinyal internet.

Ibrahim pun punya ide untuk menggunakan radio komunikasi dua arah, atau handie talkie (HT) karena dia adalah anggota Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).

Harganya lumayan terjangkau, hanya Rp 200 ribu perunit. Saat ini, sekolahnya sudah memiliki 69 unit HT, belum termasuk HT yang dipegang oleh guru. HT yang digunakan untuk belajar-mengajar memiliki 16 saluran yang diperuntukkan setiap tingkat kelas.

Ke depannya, Ibrahim berencana membangun stasiun radio pendidikan sehingga semua warga Punik bisa belajar. Dia berpikir penggunaan HT bukan hanya bisa dimanfaatkan saat pandemi ini saja, melainkan bisa digunakan seterusnya. Terutama guru, bisa mengontrol muridnya.(net)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *