Sulam Arguci Khas Banjar tak Lekang Tergerus Zaman 

Banjarbaru, DUTA TV Kerajinan tangan atau handycraft sulam arguci merupakan warisan leluhur khas Banjar. Seiring perkembangan zaman, sulam arguci kini digunakan masyarakat Banjar sebagai baju pengantin adat hingga dijadikan hiasan dinding berbentuk kaligrafi.

 

Sulam arguci merupakan  warisan budaya lokal, yang kini sudah berusia ratusan tahun, sejak zaman Kesultanan Banjar.

Selain mengandung filosofi kultural dan historis, kerajinan sulam arguci juga bernilai ekonomis bagi pengrajin di Kabupaten Banjar .

Satu diantaranya di Desa Melayu Ulu, Martapura Timur yang digarap turun temurun oleh perajin sebagai usaha keluarga hingga generasi ke tiga.

Berbahan dasar kain beludru hitam dengan tekstur halus, seorang perajin begitu cekatan menyulam kain yang telah diberi motif, dengan perpaduan aksesoris manik-manik berwarna emas yang elegan, sebagai ciri khas sulam arguci.

Namun disisi lain, perajin menyebut sulam arguci tak sekadar bisnis, tetapi juga sarana melestarikan budaya yang dulunya digunakan sang Raja di era Kesultan Banjar. Mulai dari pakaian, hiasan dinding,  hingga tempat tisu dan ranjang dengan motif beragam dengan pakem yang melekat.

“Ini sudah turun temurun mulai dari nenek, kemudian mama dan ulun melanjutkan ini turunan ketiga. Arguci ini dulunya dipakai untuk Raja-Raja. Sekarang dibuat menjadi kaligrafi, bunga dan tempat tisu, yang awalnya dulu dipakai bangsawan dan pengantin,”kata Yuliati, perajin sulam arguci

Perajin menyebut , baju pengantin adat Banjar bermotif arguci dipatok dengan harga Rp 3.550.000,- per pasang. Sedangkan untuk motif kaligrafi berkisar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Dari kerajinan sulam arguci, dalam sebulan perajin mampu meraup omset penghasilan mencapai Rp10 juta.

 

Reporter : Suhardadi

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *