‘Raya and the Last Dragon’ Gandeng Iwan Tirta Melalui Batik
Jakarta, DUTA TV — ‘Raya and the Last Dragon’ menjadi salah satu sajian spesial Disney untuk tahun ini karena untuk pertama kalinya dalam sejarah raksasa hiburan asal Amerika Serikat ini membuat film animasi yang kisahnya diangkat dari keragaman budaya di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Menjelang peluncuran ‘Raya and the Last Dragon’ pada Maret mendatang, Disney Indonesia menggandeng sejumlah seniman Tanah Air. Selain dari dunia musik yang diwakili oleh Raisa dan Via Vallen, ada pula rumah batik ternama Iwan Tirta Private Collection.
Untuk koleksi ‘Raya and the Last Dragon’ , Iwan Tirta Private Collection yang didirikan oleh maestro batik Iwan Tirta itu mempersembahkan tiga rancangan dengan inspirasi motif dari keragaman corak pakaian masyarakat fiktif bernama Kumandra yang menjadi pusat cerita di film tersebut. Salah satunya corak naga.
Pemilihan motif juga berdasarkan karakter si pemakai, yakni tiga selebriti ‘penggemar Disney’: Sandra Dewi, Raisa, dan Chicco Jerikho. Pada akhirnya, terpilihlah tiga motif klasik Kawung Gringsing, Nogo Rojo, dan Nogo Poso.
“Raisa memakai Nogo Rojo yang bermakna keberuntungan. Diharapkan, bisa membawa keberuntungan bagi yang memakai,” kata Rindu Melati Pradnyasmita, Marketing Manager Iwan Tirta Private Collection, dalam jumpa pers virtual, Jumat (26/2/2021).
Adapun motif Kawung Gringsing, tambah Rindu, bermakna mengayomi. Sementara itu, warna yang diangkat antara lain biru, hijau dan merah. Menurutnya tak ada tantangan signifikan dalam membuat koleksi ini.
“Mungkin hanya waktu yang terbatas. Biasanya, butuh setahun untuk membuat sebuah koleksi batik, tapi kali ini waktunya cukup singkat,” terang Rindu.
Untuk saat ini, koleksi tersebut hadir bukan untuk keperluan komersial. Masyarakat bisa melihat koleksi lengkapnya saat Raisa, Dewi Sandra dan Chicco Jerikho memakainya pada peluncuran film ‘Raya and the Last Dragon’.(dtk)
