Pernikahan Dini Bisa Picu Bayi Stunting dan KDRT

Martapura, DUTA TV — Seksi Pemenuhan Hak Sipil Informasi dan Partisipasi Dinas P3A Pemprov Kalsel, menggelar bimtek forum anak sebagai pelopor dan pelapor, dalam mencegah pernikahan anak atau dini, kekerasan seksual dan verbal di Kabupaten Banjar.

Kepada 40 anggota forum anak Kabupaten Banjar, diberikan materi seputar tindak kekerasan seks dan verbal terhadap anak, berkaitan dengan pernikahan dini di bawah usia yang disyaratkan negara, yakni 19 tahun untuk wanita dan 21 tahun untuk pria.

Terungkap pernikahan dini terutama di dunia modern, banyak menimbulkan permasalahan, seperti kelahiran anak stunting, rawan penyakit alat reproduksi Wanita, ekonomi, sosial hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Dari hasil evaluasi permasalahan itu disebabkan, pasangan pernikahan dini belum siap secara ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup, serta belum siap secara mental dan psikologi menghadapi persoalan.

Menurut Kadis P3A Kalsel Ady Santoso pernikahan dini banyak menimbulkan permasalahan.

“diantaranya akan lahir bayi ataupun keturunan stunting, karena alat reproduksi wanita yang belum cukup umur dipaksa, dan di tahun 2017 dan tahun 2019 kalsel juara 1 nasional kasua pernikahan anak atau dini,” katanya.

Sementara Fasilitator Forum Anak Kabupaten Banjar Tazmila mengatakan, Bimtek diberikan dengna sasaran kepada forum anak.

“bimtek diberikan kepada forum anak, untuk memotivasi forum anak swbagai pelopor dan pelapor, jika terjadi pernikahan dini dan tindak kekerasan terhadap anak, apalagi selama ini forum anak mengalami kendala dikarenaka keluarga menganggap kasus anak adalah aib bagi keluarga,”

Sementara itu kegiatan bimtek forum anak di fokuskan di tiga kabupaten, yang tertinggi angka pernikahan anak di Kalsel, yakni Kabupaten Banjar, hulu sungai utara dan Tanah Laut.

Reporter : Tarida Sitompul.

Redaksi

Editor & Uploader

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *