Pengibaran Bendera Merah Putih di Bawah Air Warnai HUT ke-79 RI oleh MDC FPIK-ULM dan PT. Cipta Kridatama

Kotabaru, DUTA TV — Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun 2024, Marine Diving Club Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (MDC FPIK-ULM) bersama PT. Cipta Kridatama (PT. CK) melaksanakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah air. Lokasi pengibaran bendera ini dilakukan di perairan Desa Teluk Tamiang, Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar, Kabupaten Kotabaru.
Peringatan Hari Kemerdekaan di bawah air dilaksanakan untuk mengingatkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang tidak terlepas dari perjuangan mempersatukan kepulauan Nusantara. Menurut Dina Lorenda Alya, yang akrab disapa Dina, selaku Ketua Umum dan Ketua Pelaksana, kegiatan ini menjadi momentum untuk mengingat bagian sejarah dan budaya yang harus dilestarikan. Transplantasi karang sebagai salah satu teknik rehabilitasi lingkungan laut adalah usaha melestarikan kekayaan alam berupa biota laut yang hidup di sekitar terumbu karang. Hal ini penting dilakukan agar pertumbuhan rumpun terumbu karang di suatu wilayah berjalan lebih cepat dengan tujuan agar ekosistem perairan laut di suatu area dapat kembali pulih dan tidak terancam hilang.
Upacara bawah air ini merupakan kolaborasi antara MDC FPIK-ULM dan PT. CK, di mana area upacara terletak pada kedalaman 6 meter. Perwakilan dari PT. CK, Aditya Darmawan, yang akrab disapa Adit, menjelaskan bahwa kegiatan pengibaran bawah air ini tidak hanya untuk mengingatkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga kegiatan transplantasi karang sebagai alternatif utama dalam penyediaan lahan dan tempat budidaya berbagai hasil laut. Terumbu karang juga bermanfaat sebagai kawasan rekreasi bawah laut yang berperan besar dalam menyediakan sarana penelitian dan pendidikan. Terumbu karang juga memiliki fungsi ekologis yang sangat penting, seperti melindungi pantai sebagai pemecah ombak, bahan baku obat-obatan, dan tempat hidup serta perlindungan biota bawah laut.
Nursalam, selaku Pembina MDC FPIK-ULM, menjelaskan, untuk mengoptimalkan pengelolaan transplantasi karang, MDC FPIK-ULM akan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengajak para penyelam profesional lebih mengenal, memahami, dan ikut melestarikan kekayaan alam, khususnya di bawah air. Komunitas selam, stakeholder, dan pemerintah diundang untuk bekerja sama menjadikan lokasi tersebut sebagai pengembangan destinasi wisata serta lokasi penelitian.
Tim Liputan