Pengembang Masih Tahan Harga Meski Material Makin Mahal

Jakarta, DUTA TV — Harga bahan bangunan yang  tengah melonjak berdampak pada biaya pembangunan rumah. Namun pengembang mengaku masih akan menahan harga jual rumah sampai bulan September.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida, mengatakan secara rata-rata memang harga bahan baku material mengalami peningkatan 5,06%. Dari ceritanya, material seperti besi naik 120%, semen naik 5 – 10%. Tapi supaya permintaan rumah pulih maka pengembang anggotanya sepakat belum mau menaikkan harga rumah.

“Sampai September 2022 kita (anggota REI) berkomitmen mempertahankan harga karena kita mau ada pemulihan demand dan ekonomi makro,” kata Totok, pekan lalu.

Dia tidak menampik peningkatan harga material ini cukup membebani pengembang. Hanya saja jika harga rumah atau apartemen khususnya untuk proyek yang baru mengikuti harga peningkatan material maka permintaan sektor properti akan lesu.

“Kalau naik terlalu tinggi dan tidak sesuai kemampuan saat ini, contohnya seperti di Amerika naik 20%, nanti penjualan langsung drop. Ini gak baik juga buat penjualan. yang penting kita konsisten menjaga pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Meski begitu kemungkinan masih ada pengembang yang akan meningkatkan harga jual rumah atau apartemen. Terutama untuk proyek-proyek baru.

Sehingga dengan harga properti yang bertahan, Totok masih meyakini proyeksi penjualan rumah pada tahun ini akan pulih. Terlebih masih adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga September 2022.(cnbci)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *