Panahan Tradisional, Peserta Lepaskan Anak Panah Dengan Posisi Duduk

DUTA TV BANJARMASIN – Pada Festival Olahraga Rekreasi Daerah 2019 di Kalimantan Selatan, panahan tradisional menjadi salah satu cabang yang melakukan penjaringan atlet atau seleksi untuk diturunkan di Fornas ke-5 di Samarinda.

Cabang ini sendiri terbilang unik, jika pada pertandingan panahan kebanyakan atlet melepaskan busur dengan posisi berdiri, namun pada panahan tradisional ini atlet diharuskan membidik target dengan cara duduk.

Tak hanya itu alatnya pun juga berbeda, pada panahan tradisional ini hanya ada hendel dan juga sayap busur, dan menggunakan anak panah berbahan kayu, berbeda dengan panahan standar bold atau recurve atau ronde nasional yang dilengkapi dengan pisir serta stabilizer.

Para peserta pun mengaku jika pengoperasian panahan tradisional ini lebih sulit dari panahan kebanyakan.

“Bertandingnya duduk karena susah sih karena gada fisir, tapi tetap semangat, kita ingin memgembalikan kejayaan panahan tradisional Kalsel”, ungkap Leny Sumiati salah satu peserta panahan tradisional.

Leny Sumiati

“Kegiatan ini diiktui peserta dari Banjarmasin, Tabalong, HSS, dan HST”, tutur Muhridi panitia pelaksana.

Muhridi panitia pelaksana

Kalimantan Selatan sendiri sebelumnya pernah berjaya di cabang olahraga panahan tradisional ini di tingkat nasional, dengan meraih medali emas di nomor beregu puteri.

 

Reporter : Nina Megasari

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *