Meski Kemarau Hasil Cabe Rawit Hiyung Tetap Tinggi

DUTA TV TAPIN – Datangnya musim kemarau tidak selalu berimbas negatif bagi masyarakat terlebih bagi para petani cabai Hiyung yang ada di desa Hiyung kecamatan Tapin Tengah kabupaten Tapin.

Meski kemarau, hasil pertanian cabai yang terkenal akan kepedasannya ini pun tetap memperoleh hasil yang maksimal sehingga pada musim panen seperti saat ini, petani cabai mampu menghasilkan 100 kilogram dalam sekali panen dari 1500 pohon yang ditanam. Bahkan untuk satu rapun tanaman cabai Hiyung sendiri mampu dipanen sebanyak 24 hingga 36 kali per enam bulan sekali panennya.

Meski hasil yang diperoleh terbilang tinggi tetapi untuk harga jual cabai Hiyung sendiri saat ini menurun dari kisaran 65 sampai 55 ribu rupiah perkilo dibandingkan pada masa panen sebelumnya yang mencapai harga 70 ribu rupiah perkilonya.

“Jadi ketika panen itu untuk masa panen cabai rawit Hiyung ini paling sedikit 24 kali dan paling banyak 36 kali panen dan untuk harga jual saat ini cabai rawit Hiyung cukup mahal. Sementara kalau hari kemaren sempat di harga 70 ribu dan saat ini menginjak 65 dan paling bawah 55 ribu. Kalau panen yang 36 kali itu dalam jangka enam bulan dan 36 kali panen itu tergantung jumlah tanaman yang ditanam oleh petani kadang-kadang petani ada yangg menanam 5000 ke atas itu yang sampai 36 kali panen, apalagi jangka sepuluh ribu pohon untuk yang 24 kali panen itu berkisar dari 2000 sampai 1500 pohon dan untuk yang ada ini dalam sekali panennya itu mencapai 100 kilo,” ungkap Junaidi petani cabai rawit Hiyung.

Sementara itu, untuk mengatasi berbagai faktor merosotnya harga cabai Hiyung sendiri para petani menyiasati dengan berbagai produk olahan yang berbahan dasar cabai terpedas tersebut, sehingga untuk hasil pendapatan masyarakat sekitar tetap stabil.

 

Reporter: Muhammad Irfansyah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *