Mensos : Duit Bantuan Tidak Dibelikan Rokok

Banjarbaru, DUTA TV Mensos RI Tri Rismaharini, mengakui masih ada potensi penyalahgunaan BPNT atau bantuan Sembako bagi masyarakat miskin yang programnya sudah dilaksanakan sejak April 2021, salah satunya adalah dugaan penyunatan bantuan Sembako di kabupaten Bogor.

Karena itu, upaya perbaikan sistem terus dilakukan Kemensos, termasuk pembenahan data dengan Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara dan pemerintah daerah.

Kepada Himbara, Mensos meminta dana bantuan segera disalurkan ke masyarakat. Termasuk masyarakat yang jauh dari perkotaan.

Hal ini diungkapkan Mensos RI, Tri Rismaharini, saat berada di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu siang (15/09/2021), untuk penyamaan data BPNT maupun Program Keluarga Harapan (PKH).

Risma juga meminta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), menggunakan bantuan tersebut sebaik mungkin, seperti membeli kebutuhan pokok, tidak memblelikan dana itu ke rokok.

“Kita melakukan uji coba belanja dimana saja, semua warung bisa jadi e-warung kita bisa kendalikan, hasil survey beli beras dan roko, supaya tidak beli rokok harus kita kendalikan. Apapun tak hanya BPNT, PKH juga. Ga perlu kartu kan bisa pake hape. Keluarga penerima bantuan Sembako ini, setiap bulannya akan menerima saldo dua ratus ribu rupiah,” terang Tri Rismaharini.

Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar 42,5 triliun rupiah untuk program BPNT ditargetkan jumlah penerima sebanyak 18,8 juta KPM di seluruh Indonesia.

Tim Liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *