Menkop UKM Cari Solusi Bahan Baku Rotan di Banjarmasin

DUTA TV BANJARMASIN –  Pasokan rotan hingga produksi furnitur yang terhambat saat ini tengah mengalami persoalan tersendiri. Presiden telah menyarankan dibentuknya Badan Penyangga Rotan, agar rotan yang dihasilkan wilayah Kalimantan dan Sulawesi bisa masuk skala ekonomi dan terjamin penyerapannya.

Untuk mengetahui persoalan yang terjadi di hulu dalam upaya mencari solusi, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, hari ini Jumat (7/2) melakukan kunjungan kerja ke Banjarmasin, yang diawali dengan tinjauan ke PT Sarikaya Sega Utama sebagai produsen dan eksportir rotan dan wood carpet. Di tempat tersebut Teten mendengarkan masukan hingga keluhan terkait bahan baku rotan.

Sedangkan saat berada di sentra furnitur di Jawa Tengah beberapa hari lalu, ia menemukan adanya pasukan bahan baku yang tidak stabil.

“Saya kemari ingin lihat problem rotan di hulunya, seperti apa. Karena kemarin keliling di sentra furnitur di Jateng. Memang ada problem supply yang tidak stabil, kurang di hulunya,” tegas Teten Masduki

Ia mengaku, terbatasnya pasokan ke wilayah Jawa, disebabkan para petani hingga pengolah rotan di hulu, masih beranggapan bahwa skala ekonomi permintaan masih dirasa kurang. Jika dibandingkan tahun 2000an, kata Teten, masih jauh dibawahnya

“Jika permintaan akan bahan baku rotan kecil, maka sentra produksi ada masalah. Permintaan kecil dalam negeri. Disini tidak masuk dalam skala ekonomi, baik petani, pemungut sampai pengolah. Tidak sepeti tahun 2000an,” katanya.

Teten menjelaskan, ada pihak yang menolak ekspor rotan mentah ataupun setengah jadi. Namun ada pula yang mendorong ekspor tetap dilakukan.

Pihaknya tengah berkordinasi dengan pemerintah daerah pemasok bahan baku rotan, seperti Kalsel, Kalteng, dan Sulawesi agar problem supplay rotan untuk industri furnitur di Jawa, Cirebon dan Jateng bisa teratasi.

“Saya lagi kordinasi pemda pemasok bahan baku rotan, seperti Kalsel Kalteng, Sulawesi. Supaya problem supplay rotan untuk Industri furnitur di Jawa, Cirebon dan Jateng, bisa terjawab,” kilah Teten.

Pemerintah, tambah Teten, mendorong ekspor furnitur naik 2 kali lipat pada 2024 atau 5 Miliar US Dolar, dimana saat ini nilainya baru 2,5 miliar US Dolar. Menurutnya, salah satu yang terbesar dalam ekspor furnitur adalah yang berbahan baku rotan.

Selain mengunjungi PT Sarikaya Sega Utama, Menkop dan UKM Teten Masduki juga mendatangi CV Duta Barito yang juga merupakan sentra bahan baku rotan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Turut mendampingi Kakanwil Ditjen Bea Cukai Kalsel Hari Budi Wicaksono, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Gustafa Yandi, Kepala Bidang Penindakan dan Penyelidikan Kanwil Ditjen Bea Cukai Kalsel Rahmadi Efendi. (Humas Kemenkop dan UKM)

 

Tim liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *