LCT Penyebrangan Alalak ‘Mogok’, Puluhan Truk Mengantri di Jalan
BANJARMASIN DUTA TV — LCT sama berjuang milik PT Rannisa 831 terlihat hanya tersandar di bantaran sungai Alalak, Selasa sore (09/02/2021). Pemilik LCT yang menyeberangkan angkutan berat dari Barito Kuala ke Banjarmasin atau sebaliknya sempat mogok operasional sejak Selasa siang kemarin.
Akibatnya, sejumlah truk terparkir di kawasan Brigjen Hasan Basri hingga kawasan S.Parman. Bahkan karena banyaknya truk yang terparkir di pinggir jalan tersebut sempat menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut.
“Mau kepelabuhan Trisakti, sudah 2 hari, jalan hancur macet, ada penyeberangan katanya di jembatan Barito,” kata Eldi salah satu sopir truk.
Selain adanya penumpukan truk, penyempitan jalan di kawasan itu juga menjadi faktor penyebab macetnya jalan tersebut.
Sementara, mogoknya operasional tersebut, karena adanya permasalahan antara pemilik LCT dengan salah satu pejabat di kabupaten Barito Kuala, terkait adanya postingan viral yang membuat pemilik LCT tersinggung. “Kami selalu pemilik LCT, tidak pernah memberhentikan operasional tapi kita tersinggung, pada wakil bupati, dengan kata – kata yang ada buktinya,” ungkap Hairani pemilik LCT.
Lantas Batola Batasi Truk Yang Ingin Masuk ke Handil Bakti
Sementara, mogoknya operasional feri penyeberangan di sungai Alalak membuat pihak Satlantas Polres Barito Kuala membatasi truk yang ingin masuk ke daerah Handil Bakti untuk mengurangi volume kendaraan yang berada di kawasan itu.
“Seandainya dibiarkan lolos nanti menimbulkan kemacetan baru. Kita buat antrian manakala nanti menuju penyebrangan,” ujar AKP Didik Yudi Prayitno Kasat Lantas Polres Barito Kuala.
Sementara, dari pantauan dan konfirmasi terakhir kepada pemilik PT. Rannisa 831, Hairani, operasional LCT atau feri penyeberangan di sungai Alalak kembali beroperasi sejak Rabu pagi, tepatnya pada pukul 08.00 pagi hingga 12.00 malam. Sebelumnya, operasional hanya dilakukan dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 08.00 malam.
Reporter : Zein Pahlevi