Komisi III DPRD Sidak Limbah Lumpur PDAM Bandarmasih
BANJARMASIN, DUTA TV – Komisi III DPRD kota Banjarmasin, menggelar kunjungan ke kantor PDAM Bandarmasih, Rabu siang (28/07) Kunjungan ke pengolahan limbah dan pemukiman warga itu, menindaklanjuti keluhan warga
Yang kondisi aliran anak sungai di pemukiman kawasan Kuripan, yang terlihat dangkal akibat sedimentasi lumpur.
Pendangkalan anak sungai dan sedimentasi lumpur terjadi akibat overloadnya daya tampung pengolahan limbah PDAM Bandarmasih, dan terjadi sudah bertahun-tahun.
Komisi III DPRD Banjarmasin, yang langsung mengontrol ke lokasi rembesan lumpur, tegas meminta manajemen PDAM Bandarmasih untuk membuat solusi jangka pendek dan jangka panjang, agar limbah lumpur sisa pengolahan air dapat tertangani dengan maksimal.
“Hari ini memastikan laporan masyarakat terkait limbah lunpur yang dihasilkan PDAM. Diakui memang sudah maksimal, namun masih ada limpasan sedimentasi sehingga keluar ke pemukiman. PDAM sudah janjikan tidak terulang lagi,” ujar Isnaini ketua komisi III DPRD Banjarmasin.
PDAM Akan Buat Pengolah Limbah ‘The Counter’
Sementara itu, manajemen PDAM tidak menampik masih adanya limbah lumpur yang rembes hingga ke sungai di pemukiman sekitar. Sebagai solusi jangka panjang, PDAM akan berinvestasi dengan membuat alat pengolah limbah “the counter”, sehingga limbah dapat tertangani maksimal.
“Memang sudah bertahun tahun isunya. Terakhir berupaya, namun belum maksimal 100%,. Saat ini hampir 90% tertangani. Memang ada limpasan 10 % apabila ada hujan, penampungam tidak cukup lalu keluar,” jelas Supian, Direktur Operasional PDAM Bandarmasih.
“Kami juga akan investasi the counter, harapnya 100% bisa cover pengolahan lumpur kami, bulan kemaren sudah kita luncurkan CSR untuk pembersihan sungai. Dalam jangka pendek juga akan kerjasama dengan masyarakat untu pembersihan,” tambahnya.
Investasi pengadaan pengolahan limbah lumpur atau The Counter itu diyakini akan dapat menampung dan menangani luberan lumpur, rencananya akan dibuat pada akhir tahun 2021, dengan nilai anggaran sebesar Rp 7 miliar.
Reporter : Fadli Rizki