Kisah Whittaker, Cacat Mental Sekeluarga Karena Menikahi Kerabat Dekat
Jakarta, DUTA TV — Sebuah video dokumenter keluarga Whittaker belum lama ini viral. Beberapa anggota keluarga ini memiliki kelainan mental dan fisik.
Keluarga Whittaker, dari Odd, Virginia Barat, kerap melakukan praktek menikah dengan kerabat dekat. Banyak anggota keluarganya yang memiliki cacat mental yang jelas dan tidak dapat berbicara dengan baik.
Kakak beradik yang difilmkan untuk film dokumenter tersebut lahir dari sepupu pertama yang ayahnya kembar. Salah satu dari si kembar juga menikah dengan sepupunya sendiri, yang semakin meningkatkan risikonya.
Melalui beberapa generasi perkawinan sedarah, keluarga tersebut sekarang empat kali lebih mungkin menderita kelainan genetik langka.
Keluarga Whittaker ini dianggap sebagai keluarga perkawinan sedarah paling populer di Amerika Serikat. Dokumen mengungkapkan bahwa orang tua mereka adalah sepupu, bukan saudara laki-laki dan perempuan kandung seperti yang diyakini sebelumnya.
Salah satu anggota keluarga tersebut, Danny Ray Whittaker, yang dipanggil Ray, hanya bisa berkomunikasi melalui dengusan dan gonggongan. Dia menanggapi pertanyaan dari pewawancara dengan gerutuan, gonggongan, anggukan, dan dengan menunjuk.
Para ahli menyebut bahwa perkawinan antar keluarga dapat menyebabkan beberapa kondisi memilukan yang diperjuangkan oleh anggota keluarga yang masih hidup.
Laman DailyMail.com telah melacak beberapa akta kelahiran yang menunjukkan perkawinan sedarah keluarga Whittaker dimulai dengan saudara kembar John dan Henry Whittaker pada tahun 1887.
Setelah itu, pernikahan antar sepupu menjadi ‘lumrah’ di kalangan keluarga ini, menjadikan tidak sedikit di antara anggota keluarganya mengalami cacat fisik dan mental.
Keluarga tersebut tidak mengetahui masalah genetik mereka terjadi karena perkawinan sedarah, menambahkan bahwa mereka tidak dapat mengingat banyak tentang orang tua mereka atau anggota keluarga lainnya.
Dalam sebuah makalah tahun 2015, Dr Alex Prayson dari Dewan Nasional Pendidikan Rehabilitasi menulis bahwa pernikahan antara kerabat dekat meningkatkan risiko seseorang mewarisi DNA yang menyebabkan autisme atau masalah lainnya.
Dr Prayson menjelaskan bahwa perkawinan sedarah meningkatkan risiko seseorang memperoleh gen yang mengarah pada kondisi seperti autisme. Jika dua anggota keluarga yang sama dengan susunan genetik yang sama memiliki anak, maka risiko apa pun yang mereka miliki untuk mewariskan kondisi genetik langka kepada anak mereka akan meningkat.(dtk).