Kepolisian Gunakan ‘Peta dan Dinamika’ Awasi Pilkada

 

DUTA TV BANJARMASIN – Aparat kepolisian meningkatkan kewaspadaannya dalam hal pengamanan proses penyelenggaraan pemilihan kepala daerah Gubernur, Walikota dan Bupati yang akan diselengarakan September mendatang.

Dari hasil indeks kerawanan daerah penyelenggara, kabupaten Kotabaru ditetapkan paling rawan dibanding daerah penyelenggara lainnya karena didasari hasil kuantitatif dan perbandingan pada pemilu 2019 lalu.

Karo Ops Polda Kalsel Kombespol Isdiyono mengungkapkan, pemetaan kerawanan pilkada kali ini dilihat dari dinamika politik.

“Tidak boleh under estimate. Kita akan mengamankan bersama elemen masyarakat. Pemetaan di Bawaslu. Mereka pakai kuantitatif kita pakai dinamika di hari ke hari, waktu ke waktu. Kalau rawan dan tidak, kita pakai peta. Beberapa wilayah dinamikanya dari hari ke hari, tergantung siapa kontestan dan seperti apa dinamika, kita samakan,”terang Kombespol Isdiyono.

Sementara itu akademisi Universitas Lambung Mangkurat, Andi Tenri Sompa menilai titik kerawanan penyelenggara pilkada tahun ini juga dipetakan berdasarkan konstelasi politik atau ramainya bakal kandidat yang bertarung, sehingga kerawanan yang berpotensi harus menjadi perhatian penyelenggara pemilu serta stake holder terkait.

“Ada kerawanan Kotabaru dan kabupaten Banjar, juga perlu dapat perhatian khusus. Karena konstelasi pertarungan cukup ramai. Melihat dari ini ada 2 perseorangan dan incumbent, ini perlu jadi perhatian. Penyelenggara harus ekstra kerja keras. Setiap paslon punya momentum kesalahan lawan hingga KPU, Bawaslu,”kata Andi.

Ia juga mengamati jika kontestasi pilgub tahun ini hanya diikuti paslon tunggal dinilai cenderung tak ada riak dan adem. Meski potensi kerawanan juga menjadi warning bagi penyelenggara, yakni pada tingkat partisipasi politik yang akan berkenaan dengan legitimasi keterpilihan sang calon gubernur mendatang.

Reporter : Fadli Rizki

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *