Kata Kemendag Soal Harga Telur Naik

Jakarta, DUTA TV — Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menegaskan kenaikan harga telur bukan karena spekulan pasar. Melainkan, disebabkan tingginya permintaan masyarakat.

“Telur ayam posisinya saat ini tidak ada spekulan, murni karena mekanisme pasar dimana suplai tidak penuhi demand (permintaan). Demand tinggi akibat pemerintah lakukan longgaran PPKM,” kata Oke, Senin (27/12).

Menurutnya, pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah mengakibatkan permintaan telur tinggi dan harganya menjadi naik. Salah satu permintaan datang dari industri pariwisata, antara lain perhotelan, restoran, dan katering.

“Jadi hotel, restoran, dan katering (harganya) disesuaikan dengan PPKM membuka kegiatan dan meningkatkan kebutuhan akan telur,” ujarnya.

Sebelumnya, harga telur ayam pada saat PPKM Darurat pernah menyentuh Rp14 ribu per kilogram, sehingga membuat harga terkontraksi hingga 4 bulan. Sebab itulah, ketika PPKM dilonggarkan permintaan mendadak tinggi dan menyebabkan harga telur naik signifikan.

Tak hanya itu, Oke menilai peternak masih kesulitan untuk mendapat harga pakan yang terjangkau. Walaupun saat ini, harga pakan dalam negeri sudah di bawah harga global, namun ia mengatakan harga tersebut masih sulit dijangkau oleh peternak.

“Jagung masih di atas harga acuan, yakni Rp4.500, masih di antara Rp5.500 hingga Rp5.700. Ini masih kemahalan. Belum lagi, 40 persen pakan itu adalah konsentrat, NBN dan sebagainya itu masih diimpor, (harganya) masih tinggi,” terang dia.

Dengan demikian, ia mengatakan harga telur ayam masih melakukan adaptasi terhadap permintaan pasar dan harga pakan yang tinggi.

Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah tengah menggencarkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk telur ayam yang akan dibagikan ke masyarakat kecil.

“Upaya pemerintah adalah menyiapkan bansos masyarakat kecil,” katanya.

Pemerintah juga akan memberikan bantuan pakan jagung dengan harga Rp4.500 per kg.(cnni)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *