Ibnu Sulap Limbah Kayu Palet Jadi Barang Bernilai Seni
DUTA TV KOTABARU – Sampah yang banyak dibuang di sekitar rumahnya memberi inspirasi bagi Ibnu Muallimin untuk berkreasi.
Pria 41 tahun warga desa Serongga, kecamatan Kelumpang Hilir, kabupaten Kotabaru ini, mendaur ulang limbah kayu palet buangan pabrik menjadi barang-barang bernilai seni yang laku dijual.
Kayu palet adalah kotak kayu yang biasa digunakan untuk kemasan, di tangannya kayu-kayu bekas itu disulapnya menjadi miniatur rumah, kaligrafi, hingga tas dengan desain yang unik.
Hasil karyanya itu ia jual dengan harga bervariasi mulai Rp50.000,- ribu sampai Rp300.000,- , untuk pemasaran selain melalui media sosial ia juga rajin mengikuti pameran.
Respon pasar pun cukup baik, tidak hanya di dalam negeri ia juga pernah mendapat pesanan dari Malaysia dan India.
“Kayu yang saya pake itu kayu palet jati Belanda, atau umumnya orang bilang pinus Thailand, buangan dari pabrik di sekitar kita atau kadang kalau ga ada ya beli, saat ini yang diminati adalah kaligrafi sama miniatur rumahâ€, ungkap Ibnu.
Ibnu Muallimin yang sehari-hari merupakan karyawan sebuah perusahaan kelapa sawit ini sudah 5 tahun menggeluti usaha kerajinan dari limbah.
Dimulai dengan membuat miniatur rumah dari bamboo, lalu berkembang ke bahan-bahan yang lain.
Tak disangka kegiatan yang tadinya hanya dilakoni sebagai hobi kini bisa menjadi usaha sampingan.
Â
Reporter : Nazat Fitriah