Hulde der Kolonieen, Kereta Kuda Belanda Bergambar Perbudakan yang Viral

 

DUTA TV – Dunia maya tengah diramaikan dengan foto kereta kuda emas (Gouden Koets) milik Kerajaan Belanda. Alasannya, salah satu panel kereta ditafsirkan menggambarkan lukisan perbudakan yang terjadi di daerah jajahan Belanda termasuk Indonesia.

Salah satu warganet yang tinggal di Belanda, Lorraine Riva alias @yoven juga diketahui sempat membahas tentang sejarah kereta yang sejatinya merupakan hadiah dari warga di Amsterdam bagi sang Ratu Wilhelmina yang naik tahta tahun1898.

Usut punya usut, kereta itu dibangun oleh firma Spijker pada tahun 1897 atau setahun sebelum sang Ratu naik tahta. Desain atau panel di kereta tersebut juga dirancang sedemikian rupa untuk menunjukkan kejayaan Belanda kala itu.

“Namanya Gouden Koets (Kereta Kuda Emas) tapi bahan utamanya kayu jati dari Jawa. Ada beberapa ornamennya dibuat dari gading dari Sumatera. Kemudian elemen dari kulit sapi asalnya dari provinsi selatan di Belanda, Zeeland,” cuit Lorraine di Twitter.

Hanya saja, kereta yang didekorasi oleh Nicolaas van der Waay itu sempat dikritik akibat salah satu panel lukisannya yang disebut menampilkan bangsa Afrika dan Indonesia yang jadi jajahan Belanda. Panel itu juga dikenal dengan Hulde der Kolonieen.

Dijelaskan oleh Lorraine, konteks panel itu menggambarkan koloni yang jadi wilayah resmi Kerajaan Belanda. Hal itu tampak dari sosok orang kulit hitam di sisi kiri, orang Indonesia dalam balutan pakaian Jawa dan sang wanita di tengah yang menjadi lambang Belanda.

Konon, panel yang didekorasi oleh Nicolaas itu disebut terinspirasi dari lukisan serupa karya Charles Rochussen di tahun 1852. Di mana lukisan itu dapat dijumpai di Rijkmuseum, Amsterdam.

Diceritakan oleh Lorraine, kereta itu pun masih dipakai oleh pihak Kerajaan Belanda tiap hari Selasa ketiga di bulan September pada momen Prinsjesdag di Den Haag.

Hanya saja, info terbaru menyebutkan kalau kereta kuda emas itu tengah direstorasi sejak dua tahun lalu dan diperkirakan akan selesai tahun depan.(ern/dtk)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *