Hiswana Migas Akui Adanya Salah Sasaran Penyaluran Gas Melon

Banjarmasin, DUTA TV Kelangkaan dan mahalnya harga gas melon yang mencapai Rp35.000,- sampai Rp40.000,- pertabung, diakui pihak Hiswana Migas karena salah sasaran dalam pendistribusian gas 3 kg tersebut.

Selain itu, pada masa pandemi sekarang ini banyak warga yang beralih dari gas lima setengah kilogram dan 12 kilogram, beralih ke 3 kilogram.

Menurut ketua Hiswana Migas Kalsel, Saibani, kuota di Kalsel sendiri khususnya di kota Banjarmasin hingga saat ini masih tetap, tidak ada pengurangan atau penambahan pada tahun 2020 ini, di Banjarmasin tak kurang 20 ribu keluar untuk memenuhi kebutuhan warga.

Sementara, untuk Kalsel ada 66 agen gas melon, 11 diantaranya berada di Banjarmasin, sedangkan pangkalan ada sekitar 540 pangkalan gas melon di kota seribu sungai ini.

“Kami Hiswana Migas perlu kami sampaikan, menyalurkan kuota sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan, agen di Banjar 66 agen Kalsel, Banjarmasin 11, pangkalan 540 subsidi, kenapa terjadi kelangkaan, tidak ada karena berjalan normal, pandemi mempengaruhi signifikan, ada salah sasaran juga, makanya tidak mencukupi, sepesifiknya ramai pedagang, status PNS, harusnya tidak boleh ternyata banyak saudara di pulau Jawa berusaha disini,” kata Saibani.

Untuk mengurangi kelangkaan dan mahalnya harga gas, pihaknya sudah melakukan operasi pasar atau pasar murah dibeberapa pangkalan di Banjarmasin. Diharapkan adanya pasar murah tersebut bisa mengembalikan harga gas melon menjadi normal kembali.

 

Reporter : Zein Pahlevi – Nina Megasari

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *