Harga Kedelai Diperkirakan Turun Setelah Lebaran

Jakarta, DUTA TV Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan memperkirakan harga kedelai masih tinggi hingga Lebaran 2022 atau Mei 2022.

Menurutnya, kenaikan harga tersebut dikarenakan harga dari negara pengekspor juga mengalami kenaikan. Kata dia, hampir 86 persen kebutuhan kedelai nasional berasal dari impor. Karena itu, kata dia, pemerintah tidak bisa mengontrol harga kedelai secara nasional.

“Harga kedelai tidak bisa dikontrol pemerintah. Tetapi kami pastikan ketersediaannya,” jelas Oke Nurwan, Senin (21/2).

Oke Nurwan menambahkan pemerintah telah memastikan para importir untuk mengimpor kedelai agar pasokan tetap tersedia meskipun harga tinggi. Pemerintah memperkirakan harga kedelai akan menyentuh Rp 12 ribu per kilogram jelang Lebaran 2022.

Nurwan menjelaskan kenaikan harga tersebut akan membuat harga tempe dan tahu terkoreksi di tingkat perajin. Karena itu, ia mengatakan pemerintah akan melakukan edukasi kepada warga agar kegiatan produksi perajin tahu tempe tetap berjalan.

Selain itu, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian juga sedang berupaya mencari opsi-opsi lain untuk membantu perajin tahu tempe. Kendati ia belum mengetahui, pemerintah akan memberikan subsidi harga kedelai atau tidak.

Sebelumnya, perajin tahu tempe di Jakarta dan sekitarnya mogok produksi mulai Senin (21/2) dan direncanakan hingga Rabu (23/2). Perwakilan perajin tahu tempe di sekitar Jakarta, Rasjani mengatakan, mogok tersebut dipicu kenaikan harga kedelai dalam beberapa pekan terakhir. Dari semula sekitar Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 11.240 per kilogram. Menurutnya, kenaikan harga ini membuat para perajin terancam gulung tikar.(voai)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *