Guru PAUD Diminta Awasi Penggunaan Paracetamol Sirup Ke Anak Didik

Kabupaten Banjar, DUTA TV Para guru TK PAUD yang ada di Gambut Kabupaten Banjar, diminta untuk terlibat mengawasi penggunaan Paracetamol sirup ke anak didiknya. Permintaan itu disampaikan H. Gusti Abidinsyah, saat mensosialisasikan Perda tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Wakil rakyat Dapil Kabupaten Banjar ini menyebut, keterkaitan Perda tentang perlindungan anak ini sangat erat dengan isu yang saat ini menyebar, tentang bahaya penggunaan obat demam sirup, yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.

Ia berharap guru TK PAUD ikut mengawasi dan mensosialisasikannya terutama kepada para orangtua, agar dalam memberikan obat pada anak sesuai dengan aturan atau resep dari dokter.

“Ini juga pas ya dengan adanya gagal ginjal akut itu, kami berharap ibu-ibu PAUD bisa menyampaikan informasi kepada orangtua bersangkutan, artinya betul-betul dalam memberikan obat harus dengan konsultasi dokter, kita tidak tahu efeknya. Kita berharap dengan media ini yang penting kepada orangtuanya biasanya kalau guru PAUD selalu diiringi oleh orangtua siswanya,” ucap Gusti Abidinsyah.

“Kalau untuk Paracetamol yang sekarang ini rame, kalau dari ulun sebaiknya ada kerjasama atau sosialisasi dari puskesmas tentang bagaimana penanganan awal kalau anak sakit, selama ini sudah ada kerjasama, tapi pengukuran berat badan ada juga pemeriksaan gigi mulut dan PHBS dan mencuci tangan dengan benar,” ucap Maulida Hayati, Guru PAUD Kabupaten Banjar.

“Disini ulun sdebagai pembakal Desa Makmur, menyambut baik sosialisasi ini apalagi ini baru pertama dan sangat baik untuk  ditindak lanjuti, dan dengan adanya kegiatan seperti ini desa kami bisa lebih maju lagi,” ucap Antung Sahidah, Pembakal Desa Makmur Kabupaten Banjar

Dalam sosialisasi perdanya, anggota dewan dari Demokrat ini juga ingin ada keterlibatan semua pihak, untuk mengawasi dan mewaspadai upaya eksploitasi anak karena faktor ekonomi. Sesuai dengan tujuan Perda, ia juga berpesan agar tidak ada kekerasan dalam bentuk apapun terjadi di lingkungan sekolah.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *