FKTI Banjarbaru Kumpulkan Donasi Biayai Akomodasi Atlet FORNAS

Banjarbaru, DUTA TV –Ajang Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII tahun 2025 yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada akhir Juli lalu menjadi momen bersejarah bagi kontingen Kalimantan Selatan.
Dalam perhelatan tersebut, mereka berhasil meraih total 33 medali dan menobatkan diri sebagai juara umum.
Dari jumlah tersebut, Kota Banjarbaru menyumbang 14 medali, terdiri dari delapan emas, tiga perak, dan tiga perunggu.
Di balik pencapaian gemilang ini, terdapat perjuangan luar biasa dari para atlet, pelatih, dan pengurus.

Sebagian besar atlet mengikuti ajang ini secara mandiri. Untuk keberangkatan kontingen, mereka harus mencari dukungan dari donatur serta pihak swasta.
Bahkan, demi memenuhi kebutuhan akomodasi, para atlet rela mengumpulkan iuran secara patungan dan meminjam sejumlah dana dari seorang kenalan di Provinsi Nusa Tenggara Barat guna biaya kepulangan ke Banjarbaru.
Manajer tim Federasi Kempo Tradisional Indonesia (FKTI) Banjarbaru, Irosina, mengungkapkan bahwa awalnya mereka menyiapkan 20 atlet untuk diberangkatkan.
Namun, karena keterbatasan dana, jumlah kontingen terpaksa dikurangi menjadi 9 orang saja.
Dari kebutuhan anggaran sebesar Rp141 juta, tim hanya mampu mengumpulkan sekitar Rp32 juta dari donatur dan pihak swasta. Sisanya harus ditutup melalui iuran pribadi dan pinjaman.
“Untuk akomodasi dan kebutuhan lainnya, anak-anak sampai patungan dan mencari sponsor. Itu pun masih kurang,” kata Irosina.
Tim pelatih FKTI Banjarbaru Irwan Januardi menambahkan, tim telah berlatih sejak awal tahun, sehingga keikutsertaan dalam ajang FORNAS tidak mungkin dibatalkan.
Meski hanya sebagian yang bisa berangkat, mereka tetap bersyukur karena berhasil mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.
“Latihan sudah berjalan sejak awal tahun, sehingga tidak mungkin dibatalkan. Akhirnya hanya sebagian yang bisa ikut, syukur alhamdulillah bisa membawa nama daerah ke tingkat nasional. Harapan kami, pemerintah daerah bisa lebih peduli, karena hingga sekarang beban hutang perjalanan masih kami pikul,” ujarnya.
Tak hanya menghadapi beban finansial, FKTI Banjarbaru juga dihadapkan pada kenyataan pahit lainnya.
Salah satu atlet peraih medali emas, Tzania Rizqa Weninda, yang berusia 22 tahun, mengalami cedera serius pada bagian lutut berupa Anterior Cruciate Ligament (ACL).
Saat ini, Tzania harus menggunakan kursi roda karena kondisi yang dialaminya.
Reporter : Suhardadi





