Faisal Lestarikan Lagu Lawas Lewat Koleksi Kaset Pita di Era Digital
Banjarmasin, DUTA TV — Perkembangan teknologi di era digital harus diakui memberi banyak efek positif dalam berbagai bidang. Namun disisi lain, kemajuan digital juga perlahan menggerus dan menggantikan berbagai perangkat yang dulu serba analog maupun manual.
Di dunia musik misalnya. Dengan kemajuan teknologi, penikmat musik saat ini bisa menyimpan dengan praktis ribuan jenis lagu diberbagai perangkat dan awan, tanpa memakan tempat. Alat pemutarnya pun cukup dengan aplikasi digital.
Kondisi ini tentu jauh berbeda dengan tahun 80an kebawah. Dimana pengoperasian berbagai perangkat dalam ukuran besar, masih terbilang serba manual.
Namun di tengah tawaran kepraktisan era digital tersebut, masih ada beberapa kolektor yang setia dengan perangkat jadul. Salah satunya Faisal, kolektor kaset pita.
Bagi sebagian dari kita mungkin sudah lupa akan bentuk dari kaset pita. Bahkan generasi Z, ada yang mungkin tak mengenal alat penyimpanan lagu yang memiliki kapastias simpan terbatas ini.
Kaset pita pernah hits di era 70an ini mulai ditinggalkan sebagian orang. Tapi lain halnya dengan pria pemilik nama lengkap Faisal Ramadhani.
Ia mengoleksi kaset pita yang berisi lagu-lagu lawas. Sekilas, terlihat ini hanya tumpukan barang-barang yang sudah tidak digunakan. Siapa sangka, ini berisikan lagu-lagu dengan band populer di jamannya.
Genrenya pun beragam, dari lagu ternama tanah air, hingga lagu-lagu Banjar. Pemuda asal Rawasari ini menuturkan, selain digandrungi berbagai kalangan, ia mengoleksi kaset pita agar tak tergerus jaman.
Kaset-kaset ini didapatnya dari toko – toko yang ada di Banjarmasin dan Banjarbaru maupun dibeli melalui marketplace.
“Kemarin awalnya beli satu, lambat laun jadi seneng, lalu berlanjut. Jadi kepikiran kenapa koleksi sebanyak ini tidak disebarluaskan. Selain untuk didengarkan bersama rekannya di Grup Senandung Gempita, lagu – lagu lawas ini juga acap kali diputar di kafe-kafe,”katanya.
Lewat grup DJ, kaset ini diharapkan dapat melestarikan musik-musik lokal dan perlahan melakukan transformasi ke file digital agar terus bisa dinikmati.
Reporter : Nina Megasari