Erupsi Semeru Rusak 2.970 Rumah Hingga 38 Fasilitas Pendidikan
Jakarta, DUTA TV — BNPB melaporkan dampak kerusakan fisik imbas dari bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. BNPB mencatat ada 2.970 unit rumah rusak akibat bencana alam itu.
“Untuk data bangunan rusak yang sementara ini sudah verifikasi di posko itu untuk rumah 2.970 unit, nantinya tentu untuk kriteria rusak berat, rusak sedan, dan rusak ringan akan kita rinci. Tapi rumah terdampak saat ini terdata 2.970,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Senin (6/12/2021).
Abdul juga membeberkan kerusakan fisik pada fasilitas pendidikan akibat erupsi Semeru. Menurutnya, hingga saat ini, terdata ada 38 bangunan fasilitas pendidikan mengalami kerusakan.
“Dari informasi yang kami terima dari Kementerian Pendidikan melalui satuan pendidikan aman bencana, yaitu untuk unit pendidikan yang terdampak langsung berjumlah 38 unit,” ucapnya.
Sementara itu, juru bicara Kementerian PUPR, Nazib Faizal, menyebutkan, akibat erupsi Gunung Semeru, Jembatan Besuk Kobo’an terputus. Jembatan sepanjang 129 meter itu merupakan jalur utama penghubung Lumajang dengan Malang.
“Tapi pasti PUPR akan membangun kembali jembatan ini, karena ini tentu jalur logistik utama dari Lumajang ke Malang. Untuk waktunya saya terus terang belum bisa menyampaikan sekarang karena tim masih melakukan analisa di lapangan kapan perkiraannya beres, kapan bisa dibangun, sambil menunggu erupsi ini berakhir, stabil agar temen-temen PUPR sedang menganalisa kapan ini didesain dan sebagainya itu dalam kondisi aman,” imbuhnya.
Seperti diketahui, BNPB juga melaporkan data sementara korban yang meninggal sebanyak 22 orang. Hingga kini, BNPB dan tim di lapangan masih melakukan pencarian terhadap 27 korban yang masih hilang. Untuk korban yang mengungsi saat ini berjumlah 2.004 jiwa.(dtk)