Cara Sederhana Memilah Sampah

Banjarmasin, Duta TV — Memilah sampah seharusnya dilakukan sesuai dengan jenis dan kategorinya. Secara umum, terdapat empat jenis sampah yang perlu dipisahkan, yaitu sampah organik, anorganik, residu, serta sampah medis atau B3 dan e-waste.
Sampah organik adalah sampah sisa dari hewan atau tumbuhan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, hingga sisa ikan. Sampah jenis ini sebaiknya dimasukkan ke dalam bak tertutup agar tidak menimbulkan bau atau mengundang hama.
Sementara itu, sampah anorganik berasal dari bahan non-hayati yang sulit terurai, seperti plastik, kaca, logam, dan kertas. Sampah ini biasanya ditempatkan dalam kantong sampah berwarna putih agar mudah diidentifikasi.
Selanjutnya adalah sampah residu, yaitu jenis sampah yang sulit atau tidak dapat didaur ulang, seperti pembalut, popok, hingga puntung rokok. Sampah ini dibuang ke dalam kantong sampah berwarna hitam.
Terakhir, terdapat sampah medis atau B3 dan e-waste, yaitu sampah sisa pengobatan yang mengandung zat berbahaya, serta barang elektronik bekas seperti baterai, lampu neon, dan perangkat elektronik rusak. Jenis sampah ini memerlukan penanganan khusus karena berpotensi mencemari lingkungan.
Jika masyarakat sudah memahami jenis-jenis sampah tersebut, selanjutnya perlu mengetahui bagaimana pengelolaan sampah dilakukan di Tempat Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Sistem Kerja TPS 3R
Tempat Pengelolaan Sampah 3R merupakan fasilitas yang dirancang untuk mengelola sampah berdasarkan prinsip mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang (recycle). Tujuannya adalah untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Prosesnya dimulai dari pengumpulan sampah rumah tangga atau dari masyarakat yang kemudian dikirim ke TPS 3R. Sampah yang masuk biasanya sudah dipilah sebelumnya. Di TPS 3R, sampah kembali dipisahkan berdasarkan jenisnya.
Sampah organik diolah menjadi kompos melalui metode komposting atau biogas. Produk kompos ini bermanfaat sebagai pupuk untuk pertanian atau perkebunan. Sedangkan untuk sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi, seperti plastik dan logam, akan dijual ke industri daur ulang.
Adapun sampah yang tidak bisa didaur ulang akan diolah lebih lanjut atau dibuang ke TPA sebagai residu.
Selain berfungsi sebagai tempat pengelolaan, TPS 3R juga menjadi pusat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah.
Manfaat dari sistem ini antara lain mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, menekan pencemaran lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta mendukung ekonomi sirkular dengan menghasilkan produk bernilai dari sampah.
Reporter : Nina Megasari – Zein Fahlevi