Bingka Hj Emel, Kuliner Ramadhan Favorit Warga Kotabaru
Kotabaru, DUTA TV — Bingka merupakan salah satu jenis kudapan yang identik dengan bulan Ramadan. Di Kotabaru ada bingka legendaris yang menjadi favorit banyak orang, namanya bingka Hj. Emel.
Kuliner ini semakin spesial karena hanya dapat dijumpai saat bulan puasa. Meski banyak produk serupa, namun bingka Hj. Emel tetap diburu warga lantaran cita rasanya yang dinilai berbeda.
Normeliani, pemilik usaha bingka Hj. emel mengaku tak ada rahasia khusus di balik adonan kuenya. Ia hanya mempertahankan resep yang diajarkan ibunya sejak puluhan tahun silam.
Sejatinya bingka Hj. Emel adalah bisnis keluarga yang dijalankan turun-temurun. Bingka Hj. Emel juga dapat dikatakan sebagai pelopor usaha pembuatan bingka di Kotabaru.
Semula usaha ini dirintis oleh sang ibu, lalu sempat diteruskan oleh salah seorang kakaknya. Sementara Normeliani hanya membantu memasarkan, namun karena itu orang-orang lebih mengenalnya sehingga nama bingka Hj. Emel pun melekat.
“Sama aja cuma orang mungkin takarannya beda-beda, kadang-kadang mungkin telarang orang lawan rezeki aku jua mungkin istilahnya. Banyak pang orang bejual di Kotabaru, cuma mungkin dari bahari orang tahunya dengan aku, cocok mungkin selera orang dengan apa yang diajarkan arwah mama,” ucap Normeliani, Pemilik Bingka Hj. Emel.
Meski dijual di berbagai tempat, tak sedikit pembeli yang datang langsung ke rumah Normeliani di jalan Surya gandamana Gang Sekata Kelurahan Kotabaru Tengah. Selain lembut dan manisnya pas, bingka Hj. Emel disukai karena tak mudah basi.
“Di sini langganan setiap tahun, memang di lidah tu bingka ini pang sudah, jadi kalau menukar yang lain rasanya kurang. Ciri khasnya lembut, nyaman, pokoknya okelah, Diusia yang sudah menginjak 62 tahun, Normeliani tetap turun langsung ke dapur dengan dibantu 6 orang pekerja. Proses produksi biasanya dimulai sejak sebelum subuh hingga menjelang siang. Produksi sendiri dibatasi rata-rata hanya 200 potong bingka perhari. Bingka Hj. Emel memiliki dua varian yakni kentang dan tape ketan,” kata Indah, Pembeli.
Sepotong bingka dibanderol Rp25.000,- naik lima ribu rupiah dibanding tahun lalu akibat melonjaknya harga bahan baku. Namun demikian hal itu tetap tak memengaruhi penjualan.
Reporter : Nazat Fitriah