Belajar Tingkatkan Pendapatan Desa, Pengelola Bumdes Kalsel Diboyong ke Denpasar

Denpasar, DUTA TV — Badan usaha milik desa atau Bumdes terbaik se Kalimantan Selatan, diboyong Komisi I DPRD Kalsel ke Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat, untuk kaji banding dalam hal pengelolaan Bumdes.

Kaji banding menyasar Bumdes puspa harum sejahtera yang ada di kota Denpasar, menyusul bumdes ini meraih predikat sebagai Bumdes terbaik pertama tingkat nasional tahun 2023,dan desa terbaik 1 kategori keterbukaan informasi publik tahun 2023.

Ketua Komisi I DPRD Kalsel mengatakan, kaji banding ini untuk mendapatkan informasi terkait pengelolaan Bumdes yang baik dan terarah, sehingga mampu memaksimalkan segala potensi yang ada di wilayahnya guna meningkatkan pendapatan di desanya masing-masing.

Yang menarik perhatian, Bumdes Puspa Harum Sejahtera memiliki pasar dengan 147 kios, hingga pengelolaan parkirnya sebagai sumber pendapatan. Belajar dari hal itu, Bumdes di Kalsel diminta untuk mempersiapkan sumber daya manusia, serta kerjasama dengan pihak ketiga seperti pemanfaatan dana csr dari perusahaan-perusahaan di wilayahnya. Bumdes di Kalsel juga diharapkan mampu menerapkan aplikasi terkait keterbukaan informasi publik yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara bertahap.

“Ada beberapa hal yg perlu diperhatikan di Kalsel pertama sdmnya karena ini menentukan maju atau tidaknya Bumdes ini juga perlu diajak kerjasama dengan csr desa si pertambangan bisa kerjasama dengan penambang mungkin untukk pengadaan untuk atau konsumsi dan produk- produk kecil untuk orang orang yang ada di tambang, ” Kata Hj. Rachmah Norlias

Wwc: i komang adi widiantara/ perbekel desa tegal harum (baju putih)
“Tentunya kepada kepala desa lainnya yang memiliki Bumdes ataupun badan usaha milik kelurahan bagaimana kita bisa mensinergikan perangkat-perangkat Bumdes yang ada di desa kita masing-masing karena sinergitas itu yang terpenting untuk membangun Bumdes, ” Kata I Komang Adi Widiantara, Perbekel Desa Tegal harum.

“Harusnya bisa bersaing dengan badan usaha yang lain, karena regulasi yang baru, Bumdes bisa melakukan upaya-upaya terobosan yang sama dengan badan usaha lainnya seperti koperasi, PT, dan itu harus bisa berkembang. Pengelolaan juga harus profesional, tidak boleh lagi bersifat pelayanan terapi perencanaan bisnis harus mulai dikembangkan ke depannya sesuai dengan potensi yang ada, ” Ucap I Gede Suarja.

Sejak didiirikan tahun 2018, Bumdes Puspa Harum Sejahtera hanya memiliki modal awal sekitar 140 juta rupiah. dengan mengandalkan empat usaha utamanya yakni pengelolaan pasar desa,simpan pinjam,parkir serta usaha perdagangan dan pelayanan jasa, Bumdes ini sudah menghasilkan sebesar satu milyar rupiah pertahun.

Tim Liputan

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *