Bawaslu Perketat Seleksi Kesehatan Panwas Pilkada 2020

DUTA TV BANJARMASIN – Pemilu 2019 menyisakan kisah duka dengan banyak penyelenggara yang jatuh sakit bahkan meninggal dunia, termasuk panwas kecamatan, kelurahan, dan desa serta TPS. Karena itu ke depan seleksi Panwas Ad hoc bakal diperketat dalam hal kesehatan.

Pada pemilu 2019 di Kalsel sebanyak 40 panwas yang jatuh sakit bahkan tiga di antaranya meninggal dunia, serta dua perempuan melahirkan saat bertugas di hari pemungutan suara.

Perekrutan panwas bakal kembali dilakukan menjelang pilkada 2020, karena panwas saat ini atau yang terlibat di pemilu 2019 bakal berakhir masa kerjanya akhir Juni 2019 ini.

Seleksi diperkirakan mulai dibuka Mei 2020 atau 7 bulan sebelum pencoblosan pilkada 2020 yang diperkirakan Desember tahun 2020.

Hal ini dikatakan komisioner Bawaslu Kalsel Iwan Setiawan, usai membuka gathering media di Banjarmasin Sabtu siang (22/6/2019), “kedepan kita fokus pemilihan Pilkada, yaitu pemilihan Gubernur, walikota, dan bupati di 7 kabupaten kota, harapan kita kejadian seperti pemilu 2019 tak terulang lagi, kita akan perketat untuk rekrut petugas, terutama dalam hal kesehatan,” ujarnya.

komisioner Bawaslu Kalsel, Iwan Setiawan

 

Uang Kehormatan Ditambah

Hasil evaluasi pemilu 2019 selain memperketat panwas, bawaslu juga menaikan uang kehormatan mereka. Hal ini mengingat beratnya beban kerja panwas, untuk panwascam yang sebelumnya Rp 1.500.000 perbulan, menjadi Rp 2.500.000 perbulannya, sedangkan panwas kelurahan atau desa menjadi Rp 1.500.000, dari Rp 900.000 per bulan. Terakhir panwas TPS dari Rp 500.000, menjadi Rp 800.000

 

Reporter : Mawardi

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *