Ban Alat Berat Langka Ancam Stok Batu Bara
Jakarta, DUTA TV — Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo), Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), dan Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (Pertaabi) kompak mengeluhkan kelangkaan ban alat berat.
Stok ban berpotensi habis dalam dua bulan ke depan, di mana bakal mengancam pasokan batu bara dan ketahanan energi RI.
Direktur Eksekutif Aspindo Bambang Tjahjono mengaku lintas asosiasi pertambangan sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pemerintah. Bambang menyebut ada potensi gangguan produksi pertambangan batu bara jika kelangkaan ban alat berat tak kunjung diatasi.
“Jika kondisi tersebut berkepanjangan dikhawatirkan dapat menghambat kelancaran produksi serta pasokan batu bara ekspor maupun ke Perusahaan Listrik Negara (PLN),” ungkapnya, dikutip dari Antara, Senin (19/6).
Menurutnya, ban yang dibutuhkan dalam kegiatan pertambangan seharusnya berjenis radial, bukan ban biasa. Sayangnya, Bambang mengklaim sampai saat ini belum ada pabrik di Indonesia yang sanggup memproduksi ban off the road radial.
Ia mengaku ban biasa bisa saja digunakan untuk kegiatan pertambangan. Akan tetapi, umur ban tersebut sangat pendek sehingga membuat biaya produksi membengkak.
Bambang menyebut kelangkaan ban radial untuk alat berat pertambangan dikarenakan belum ada restu impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurutnya, pihak importir masih kudu melengkapi persyaratan berupa penerbitan Neraca Komoditas (NK) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Bambang menegaskan pihak asosiasi siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi kelangkaan ban alat berat ini. Ia berharap kelangkaan dapat segera teratasi sehingga bisa menjaga kelancaran produksi batu bara, meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian, dan memastikan ketahanan energi nasional.(cnni)