Aliansi Mahasiswa Farmasi Indonesia Kalsel Demo DPRD Kalsel

DUTA TV BANJARMASIN – Kurang lebih 300 mahasiwa dari Aliansi Mahasiswa Farmasi Indonesia Kalsel menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor gedung kantor DPRD provinsi Kalsel, Selasa pagi (12/11/2019), dalam aksinya mahasiwa menuntut banyaknya persoalan dibidang farmasi yang memperburuk citra apoteker, serta lemahnya keberpihakan hukum yang mengatur tentang profesi kefarmasian.

Saat menyampaikan aspirasinya, masa ditemui ketua komisi IV DPRD provinsi Kalsel, H. M. Luthfi Saifuddin. Dalam orasinya ada lima poin yang disuarakan mahasiswa farmasi, diantaranya menuntut agar sesegeranya melakukan perumusan RUU kefarmasian sebagai cikal bakal undang-undang kefarmasian yang menjadi inisiatif DPR-RI, mendesak DPRD provinsi Kalimantan Selatan agar mengusulkan RUU kefarmasian untuk menjadi prioritas didalam prolegnas DPR-RI, mendesak DPRD provinsi Kalimantan Selatan untuk menghimbau pengurus daerah ikatan apoteker Indonesia Kalimantan Selatan untuk bertindak tegas dengan berbagai permasalahan dan keresahan kefarmasian yang ada di daerah ke pihak pusat.

“Keseharan sangat berarti, jangan sampai dianaktirikan. Farmasi itu bagai sayur tanpa garam, diagnosa yang baik kalau obat tidak tepat maka tidak memberikan pengobatan yang terbaik. Nantinya akan kami suarakan ke Jakarta,” terang Luthfi Saifuddin.

Undang-undang kefarmasian dinilai dapat memperbaiki citra apoteker di masyarakat dan mendisiplinkan apoteker dalam menjalankan tugasnya, serta adanya kesamarataan dilintas profesi kesehatan, dengan adanya undang-undang kefarmasian dapat memberi kepastian hukum terhadap apoteker, namun jika hal ini dibiarkan RUU kefarmasian tidak di prioritaskan dalam Prolegnas, mereka khawatir akan muncul masalah.

 

Reporter : Mawardi

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *